Cara aman menghilangkan rambut kemaluan
Rambut kemaluan ada karena memiliki manfaat. Beberapa di antaranya adalah meminimalisasi gesekan selama berhubungan intim dan aktivitas lainnya dam melindungi area intim dari bakteri dan patogen lain.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi risiko cedera atau infeksi selama dan setelah merawat rambut kemaluan.
- Bersihkan kulit sebelum memangkas rambut kemaluan untuk mencegah transmisi bakteri.
- Aplikasikan disinfektan pada silet atau gunting. Pastikan semua alat yang kita gunakan untuk perawatan telah didisinfeksi. Gantilah silet secara rutin dan hindari menggunakan gunting yang digunakan untuk memangkas benda lain.
- Gunakan cermin genggam agar kita dapat melihat apa yang dilakukan, dan lakukan dengan perlahan.
- Jaga kulit tetap lembap. Jika bercukur, kulit harus basah. Gunakan busa sabun atau gel cukur agar area tersebut tetap terlumasi.
- Untuk hasil yang lebih halus dan iritasi yang lebih minimal, potong atau cukur rambut searah dengan pertumbuhannya.
Baca Juga: Bercinta dalam Air Nyatanya Bisa Bawa 4 Dampak Buruk Ini untuk Miss V!
- Lembapkan kulit setelah bercukur atau melalukan waxing dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi. Gunakan minyak atau losion alami untuk mencegah kulit kering.
- Hindari pakaian ketat selama beberapa hari setelahnya. Jika pakaian dalam terlalu dekat dengan kulit, iritasi bisa bertambah parah. Jadi, pilihlah pakaian dalam yang longgar setelah baru bercukur.
- Gunakan loofah atau scrub yang lembut untuk mengangkat kulit mati. Mengunjungi profesional untuk mencukur rambut kemaluan tidak berarti lebih aman daripada melakukannya sendiri, sepanjang kita memahami caranya.
Namun, waxing idealnya dilakukan oleh profesional karena lilin panas bisa menyebabkan luka bakar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ketahuilah, 5 Risiko Mencabut Rambut Kemaluan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)