Najwa Shihab akan Dilaporkan ke Polisi karena Wawancara Kursi Kosong oleh Tim Relawan Jokowi Bersatu

By Alsabrina, Selasa, 6 Oktober 2020 | 17:33 WIB
Najwa Shihab akan dilaporkan ke polisi oleh Tim Relawan Jokowi Bersatu. (kolase tangkap layar YouTube Najwa Shihab)

NOVA.id - Presenter Najwa Shihab akan dilaporkan ke polisi oleh Tim Relawan Jokowi Bersatu.

Laporan ini terkait dengan wawancara presenter Mata Najwa itu dengan kursi kosong yang dianggap ada sosok Menkes Terawan Agus Putranto

Tim Relawan Jokowi Bersatu berencana melaporkan presenter Najwa Shihab ke Polda Metro Jaya, Selasa (6/10/2030) besok.

Baca Juga: Menteri Terawan bak Ditelan Bumi Saat Diundang ke Acaranya, Najwa Shihab: Hampir Tiap Minggu Selalu Kirim Undangan

Pelaporan terkait aksi Najwa Shihab yang memawancarai kursi kosong dalam sebuah acara talk show di salah satu televisi swasta.

Wawancara terhadap kursi kosong dilakukan, karena Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang diundang ke acara tersebut tidak datang.

Rencananya Terawan akan diwawancari Najwa seputar penanganan Covid-19.

Baca Juga: Viral, Najwa Shihab Wawancara Kursi Kosong yang Seharusnya Diduduki Menteri Terawan

Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu Silvia Devi Soembarto saat dihubungi Warta Kota, Senin (5/10/2020) sore membenarkan pihaknya akan melaprkan Najwa ke Polda Metro Jaya terkait wawancara kursi kosong yang dilakukannnya.

"Pelaporan akan kami lakukan, karena secara tidak langsung Najwa Shihab sudah mendiskreditkan Presiden Jokowi melalui pembantunya Menteri Kesehatan Terawan," kata Silvia, Senin (5/10/2020).

Selain itu kata Silvia, Najwa Shihab membuat narasi parodi di acara itu.

Baca Juga: Minta Didoakan, Kondisi Najwa Shihab yang Harus Jalani Perawatan Pemulihan Tindakan Medis Bikin Netizen Sedih, Sakit Apa?

"Dan acara itu ditonton 269 Juta rakyat Indonesia. Tentunya ini kurang baik bagi generasi dan masyarakat kita," kata Silvia.

Sebagai Ketua Relawan Jokowi Bersatu, kata Silvia, sudah sewajarnya pihaknya menjaga Presiden Jokowi bagi pihak-pihak yang akan mendiskreditkannya.

"Karenanya pelaporan akan kami lakukan ke Polda Metro Jaya, Selasa besok," ujarnya.

Baca Juga: Buat Amblas Hati Najwa Shihab Lantaran Lihat Foto Peti Mati yang Tak Biasa Ini, Terungkap Fakta di Baliknya yang Tak Kalah Menyedihkan

Untuk pasal pelaporan yang akan diterapkan, kata Silvia, pihaknya akan berkonsultasi dahulu dengan kepolisian saat pelaporan Selasa besok.

"Juga alat bukti apa yang kami bawa, besok saja semuanya kami jelaskan," kata Silvia.

Advokat sekaligus pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan, menyesalkan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Baca Juga: Najwa Shihab Ulang Tahun ke-43, Foto Jadulnya saat Diospek Jadi Sorotan Netizen

Menurutnya, apa yang dilakukan Najwa justru mencederai citra positif yang sudah tersemat.

"Saya menyesalkan apa yang dilakukan oleh Najwa dalam wawancara dengan kursi kosong itu, cara itu justru menjatuhkan dan merusak citra positif acara Mata Najwa dan Najwa Shihab secara pribadi sebagai jurnalis," ungkap Tigor kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).

Menurut Tigor, menolak hadir dalam undangan program wawancara hal wajar bagi pejabat publik.

Baca Juga: Terkenal Kritis dan Cerdas, Sopir Pribadi Najwa Shihab Bongkar Sifat Asli Sang Majikan yang Tak Terlihat di Layar Televisi

Terlebih jika calon narasumber merasa tidak aman dan tidak nyaman.

Sebagai seorang aktivis sosial, advokat, dan pengamat kebijakan publik, Tigor mengaku memiliki banyak pengalaman diundang sebagai narasumber oleh media massa elektronik.

"Sebagai narasumber, saya tidak selalu memenuhi undangan wawancara terhadap diri saya, seperti waktu tidak cocok atau saat berbenturan dengan acara lain," ungkap Tigor.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Permohonan Maaf dari Najwa Shihab Sampai Ancam akan Bongkar Aib Sang Jurnalis, Begini Tanggapan dari Putri Quraish Shihab

Tigor juga mengungkapkan penolakan bisa dilakukan karena ada indikasi wawancara yang memiliki maksud tertentu.

"Ada juga penolakan saya lakukan karena saya curiga, mendapat informasi dan dugaan atau indikasi wawancara tersebut hanya menggunakan saya untuk menjatuhkan orang lain atau ingin memojokan saya sebagai pribadi atau seorang aktivis," ungkapnya.

Menurut Tigor, indikasi atau informasi tambahan mudah didapat di berbagai media dan dapat digunakan calon narasumber saat membuat keputusan.

Baca Juga: Najwa Shihab Kawal Kebijakan Pembebasan Napi Koruptor, Yasonna Laoly Justru Tuduh Putri Quraish Shihab Sebagai Orang yang Provokatif dan Suudzon: Tunggu Dulu, Lihat Kebijakannya Seperti Apa

"Atau biasanya juga pihak produser atau tim kreatif acara yang mengundang saya itu akan bertanya dulu tentang sikap saya terhadap isu tertentu. Jika sikap saya pro atau kontra, dan sesuai kepentingan produser maka saya akan diundang untuk menjadi narasumber acara wawancara yang disiapkan," katanya.

Tigor berpendapat, cara pendekatan mengenai kepentingan tertentu sudah lazim dan banyak menjadi patokan pemilik acara atau produser acara talkshow.

"Sehingga seorang narasumber yang 'terjebak' akan jadi sasaran dan permainan di acara wawancara tidak sehat juga tidak etis," ungkapnya.

Baca Juga: Sebagai Salah Satu Perempuan Inspiratif, Najwa Shihab: Perempuan Kuat Itu Menguatkan Perempuan Lainnya

Tigor menyebut kondisi dan pengalaman ini banyak membuat pejabat publik, tokoh publik atau narasumber harus hati-hati menerima undangan sebagai narasumber sebuah acara wawancara.

"Jika si calon narasumber merasa tidak nyaman dan tidak aman atau curiga maka akan menolak bahkan melawan apabila terus dipaksa untuk hadir," ungkap Tigor.

Tigor menambahkan, jika tujuan undangan tersebut benar baik dan tidak patut dicurigai, seharusnya produser atau pemilik acara terus meyakinkan narasumber agar mau hadir.

Baca Juga: Bantu Edukasi soal Corona, Najwa Shihab dan Sang Adik Kampanye Kerja dari Rumah Lewat Sosial Media

"Jangan cepat putus asa, emosi, dan memojokkan narasumber yang menolak, menggantikannya dengan kursi kosong serta mempermalukannya," ungkap Tigor.

Tigor membagikan cerita jika dirinya sering menolak dan akan menolak undangan jika acara tersebut sudah disusun untuk kepentingan menghantam dirinya atau menggunakan dirinya untuk menghantam pihak lain.

"Ya jika kita atau saya merasa tidak nyaman dan tidak aman, sebagai manusia, sebagai calon narasumber maka akan menolak agar tidak membahayakan dirinya serta pekerjaannya," ungkapnya.

Baca Juga: Terkenal Galak di Program Sendiri, Ternyata Sangat Berbeda saat Najwa Shihab Menghadapi Anaknya: Dengan Anak Kita Bawa Perasan Ya!

Tigor juga menilai beredarnya informasi yang menyebut Menkes Terawan sudah mengirimkan Dirjen Kemenkes sebagai penggantinya.

Jika hal tersebut benar, Tigor menilai sudah ada itikad baik dari Terawan.

"Jika benar Najwa Shihab menolak Dirjen yang diutus dan menukar kehadiran menteri kesehatan Terawan dengan kursi kosong, memperkuat dugaan indikasi undangan acaranya tidak nyaman atau tidak aman," ungkap Tigor.

Baca Juga: Berhasil Selesaikan Tantangan Main TikTok dari Najwa Shihab, Ridwan Kamil: Semua akan Ter-TikTok Pada Waktunya

Sebelumnya, jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab mengaku sudah berulang kali mengundang secara resmi Menkes Terawan untuk menjadi tamu dalam acara Mata Najwa yang ia pandu.

Dilansir Kompas.com, undangan tersebut sudah disampaikan Najwa jauh sebelum dibuatnya video Mata Najwa edisi "Menanti Terawan" di media sosial.

"Hampir tiap minggu selalu kirim undangan. Tiap episode soal pandemi," kata Najwa kepada Kompas.com, Selasa (29/9/2020).

Baca Juga: Ditanya Pilih Jadi Jurnalis atau Ibu Rumah Tangga, Jawaban Menohok Najwa Shihab Buat Denny Cagur Hanya Terdiam!

Najwa mengatakan, undangan yang ia sampaikan tidak selalu direspons oleh pihak Menkes.

Sekalinya dijawab, pihak Menkes mengaku tidak bisa hadir dengan alasan padatnya jadwal.

"Pernah menjawab bahwa tidak bisa karena jadwal, dan kemudian kami selalu menawarkan agar wawancara diatur menyesuaikan waktu dengan agenda Pak Terawan," ujar dia.

Baca Juga: Tidak Takut! Najwa Shihab Skakmat Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Saat Live di TV

 

 

Akan tetapi setelah pihak Mata Najwa menawarkan untuk wawancara menyesuaikan jadwal Menkes Terawan, kembali tidak ada jawaban lanjutan dari pihak Menkes.

"Tapi, tiap minggu kami selalu kirim undangan untuk mengingatkan," ujar Najwa.

 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Gara-gara Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Akan Dilaporkan Tim Relawan Jokowi ke Polisi