NOVA.id - Sendawa merupakan salah satu hal yang wajar dialami oleh siapa saja.
Namun apa jadinya jika seseorang terlalu sering bersendawa?
Ternyata ada beberapa penyebab yang tidak bisa dianggap remeh lo, Sahabat NOVA.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Melaney Ricardo Awalnya Alami Gejala Menggigil hingga Nyeri Otot
Melansir Kompas.com, penyebab terlalu sering bersendawa salah satunya adalah karena kita menelan udara.
Fenomena ini terjadi saat kita mengunyah permen atau minum dengan sedotan.
Meski begitu, udara biasanya terjebak di kerongkonan dan tidak sampai ke perut. Udara akan keluar ketika kita bersendawa.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Terkena Air Hujan Bisa Timbulkan Penyakit? Ini Penjelasannya
Kedua, intoleransi laktosa atau fruktosa.
Ini berarti tubuh tidak dapat sepenuhnya mencerna makanan yang mengandung susu.
Kondisi tersebut membuat laktosa menempel di perut dan menghasilkan gas yang membuat kita bersendawa.
Sendawa yang mungkin berasal dari intoleransi laktosa adalah ketika hal itu terjadi dalam beberapa jam setelah mengonsumsi produk susu dan disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut, kembung, dan kentut.
Baca Juga: Tak Melulu Dicabut, Alis Rapi Bisa Kita Dapatkan dengan Campurkan 2 Bahan Alami Ini Saja
Ketiga, stres ternyata berpengaruh besar terhadap sendawa.
Saat gugup atau cemas, mungkin kita mengalami hiperventilasi atau terlalu banyak menghirup udara.
Hal ini dapat memicu sendawa berulang kali yang dikenal sebagai "sendawa supragastrik".
Ini terjadi ketika orang tersebut memulai bersendawa dengan menghisap udara ke dalam dada kemudian dengan cepat 'mendorong' keluar menjadi 'sendawa'.
Baca Juga: Miss V Sering Sakit Usai Berhubungan Intim? Ini 5 Penyebab yang Sering Dilakukan
Keempat, naiknya asam lambung bisa membuat kita lebih sering bersendawa.
Jika mengalami refluks asam, asam lambung akan mulai naik kembali ke kerongkongan.
Hal ini menyebabkan seseorang menelan lebih banyak udara, sehingga perut terasa kembung dan banyak bersendawa.
Pada gejala ringan, kondisi ini dapat diatasi dengan meminum antasida yang dijual bebas. Namun, pada kasus yang lebih parah, mungkin perlu memeriksakan diri pada dokter.
Baca Juga: Bersepeda Tidak Selalu Bahaya untuk Pengidap Sakit Jantung, Ini Kata Ahli
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)