Ni Made melanjutkan, “Harapannya setelah program ini, para peserta semakin berdaya untuk diri sendiri dan lingkungan mereka, serta mampu bersaing di pasar yang kian kompetitif.”
Proses penjurian dilakukan oleh tim dari Yayasan Allianz Peduli dan Principal Asset Management dengan indikator penilaian.
Di antaranya, bertambahnya pendapatan dari usaha, mampu melakukan pembukuan usaha dengan baik, penambahan jumlah karyawan, serta perluasan cakupan usaha.
Tiga rencana usaha dengan nilai tertinggi dimiliki oleh M. Wazir dari Kabupaten Semarang, M. Abdul Ghofur dari Kabupaten Blora, dan Wuri Akhdiyatni dari Kabupaten Bantul.
Para pelaku usaha ini akan menerima dana untuk pengembangan usaha mereka, masing-masing sebesar Rp50.000.000 dipotong pajak, persembahan dari Yayasan Allianz Peduli dan Principal Asset Management, serta masyarakat yang telah berdonasi melalui kampanye #30MenitSehari di media sosial Allianz Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan komunitas difabel, termasuk pelaku UMKM yang tentunya terimbas pandemi saat ini. Pemberdayaan ini dilakukan tidak hanya dengan pemberian modal usaha, namun juga dengan pendampingan untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka. Kami ingin mengajak masyarakat dan pelaku usaha lain untuk turut memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sosial dan ekonomi di sekitar kita, melalui berbagai proyek filantrofi,” kata Agung Budiono, Chief Executive Officer, Principal Asset Management.
Baca Juga: Merintis Usaha dari Hobi, Bagaimana Cara Memulainya?