Puan mengatakan semua anggota DPR memiliki hak untuk berbicara, dan Puan serta pemimpin lain yang duduk di depan biasanya bergilir untuk menjadi ketua sidang.
Saat insiden tersebut terjadi, orang yang bertugas memimpin sidang adalah orang yang duduk di sebelah kanan Puan.
Pemimpin sidang itu bertugas untuk menjaga jalannya persidangan agar berlangsung baik dan benar.
Baca Juga: Jadi Perempuan Pertama yang Dapat Kepercayaan Sebagai Ketua DPR, Puan Maharani: Pecah Telur!
Puan menjelaskan, ruangan sidang memiliki sistem ketika di mana mikrofon anggota yang menyala, maka mereka yang berada di depan atau anggota lain tidak akan bisa menggunakannya untuk berbicara.
"Jadi kalau satu orang sudah diberikan kesempatan bicara, harusnya tidak mengulang lagi berbicara, tapi memberikan kesempatan pada yang lain untuk berbicara," jelas Puan.
Karena anggota tersebut terus berbicara, sang ketua sidang tidak memiliki kesempatan untuk berbicara karena mikrofonnya mati.
Baca Juga: Masuk Tipe Idaman, Tiga Artis Ini Sukses Bikin Boy William Kepincut: Cantik Banget!