NOVA.id – Mendekati akhir tahun jumlah kasus positif Covid-19 kian meningkat di Indonesia.
Karenanya kita wajib waspada untuk menjaga diri dari paparannya.
Untuk itu lewat protokol kesehatan, kita sendiri dianjurkan untuk melakukan 3M dan #ingatpesanibu untuk memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Baca Juga: Rutin Lakukan Swab, Istri Sandiaga Uno Positif Terinfeksi Covid-19, Begini Kondisinya
Virus corona penyebab Covid-19 memannglah membahayakan dan berdampak besar bagi kesehatan.
Saat terpapar akan ada banyak tanda dan gejala yang bisa mengarahkan kita pada penyakit Covid-19 ini, salah satunya mengalami anosmia atau kehilangan indra penciuman.
Tapi ternyata ada perbedaan ciri kehilangan indra penciuman akibat virus corona dan flu atau pilek.
Temuan yang dihimpun oleh peneliti di Office for National Statistics (ONS) mengindikasikan bahwa anosmia tak hanya terjadi pada pasien bergejala, tetapi juga dialami oleh kelompok asimptomatik.
“Jumlah orang yang dites positif Covid-19 dengan gejala kehilangan rasa atau bau (anosmia) meningkat paling banyak di semua kelompok umur,” tulis tim peneliti dalam ringkasan laporannya seperti dikutip dari Kompas.com. Namun, kehilangan atau berkurangnya fungsi penciuman juga biasa dirasakan saat menderita flu atau pilek.
Baca Juga: Rapid Test, Tes Swab, dan Serologi, Mana yang Lebih Akurat?
Lantas, bagaimana membedakan kehilangan indra penciuman akibat virus corona dan pilek?
Prof Dr dr Delfitri Munir, Sp.T.H.T.K.L(K), dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) Rumah Sakit RS Columbia Asia (RSCA) menjelaskan perbedaan keduanya.
Perlu diingat, rongga hidung menjadi tempat masuk paling favorit bagi virus corona, pasalnya penularan virus ini bertransfer melalui percikan (droplet) dan airbone.
Baca Juga: Meski Vaksin Covid-19 Sudah Siap, Masyarakat Tetap Harus 3M
“Di hidung ini, aliran udara lebih dari 75 persen terarah ke atap hidung. Di sana ada ujung-ujung saraf penciuman atau saraf penghidu,” Kata Delfitri seperti dikutip dari Kompas.com.
“Karena atap hidung kita ini melengkung, maka partikel-partikel yang terbawa akan terbentur dan menyangkut di sana,” lanjutnya.
Nah, kondisi ini yang membuat saraf penciuman terkena virus corona dan karena sifat virus merusak sel akan membuat peradangan dengan begitu membuat saraf penciuman terganggu dan berakibat hilangnya indra penciuman.
Baca Juga: Meski Pakai Masker, Berada di Kerumunan Tetap Berisiko Tinggi Paparan Covid-19
“Ini bisa temporer dan bisa juga permanen. Kalau sarafnya sudah mati, enggak bisa sembuh lagi,” jelasnya.
Sementara itu, hilangnya indra penciuman akibat pilek atau influenza disebabkan oleh peradangan pada selaput lendir di seluruh hidung.
Hal tersebut membuat hidung mampet dan tak bisa menghirup udara, "Karena radang, maka udara yang kita hirup tidak sampai ke atap rongga hidung tempat saraf itu, jadi dia nutup. Jadi partikel-partikel udara yang membawa bau itu tak bisa masuk, karena tertutup lubang hidung. Kalau mampetnya hilang, ya bisa mencium lagi karena sarafnya tidak terganggu,” kata dr. Delfitri. Baca Juga: Panduan Aktivitas Fisik untuk Lansia agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Covid-19
Kondisi saraf dalam hidung inilah yang membedakan hilangnya indra penciuman akibat virus corona dan pilek.
Artinya, seorang pasien Covid-19 akan mengalami kehilangan indra penciuman, tetapi masih bisa menghirup udara dengan normal.
Sementara, kehilangan indra penciuman yang dialami oleh penderita pilek atau influenza biasanya disertai dengan gangguan dalam menghirup udara.
Baca Juga: Memahami Cara Kerja Vaksin dan Mengapa Penting di Tengah Pandemi
Studi tentang beda anosmia karena Covid-19 dan pilek pada awal November lalu, peneliti Eropa menemukan bahwa ada perbedaan antara kehilangan indra penciuman pada pasien yang terinfeksi virus corona, dengan seseorang yang mengidap flu atau pilek parah.
Para peneliti menyebutkan, pada pasien virus corona, kehilangan indra penciuman cenderung terjadi secara tiba-tiba dan parah, selain itu, hidung mereka juga biasanya tidak tersumbat atau berair.
Kebanyakan pasien yang terinfeksi virus corona masih bisa bernapas dengan lega.
Baca Juga: Pulih dari Covid-19, 4 Artis Ini Bagikan Rahasia Kesembuhannya
Pasien Covid-19 yang mengalami anosmia kurang bisa mengenali bau, dan mereka sama sekali tidak bisa membedakan rasa pahit atau manis.
Sementara, alasan mengapa seseorang kehilangan kemampuan mencium bau ketika pilek atau flu adalah penyumbatan. Nah, agar tak sampai mengalami kondisi ini, terus terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, apalagi bila kita harus beraktivitas di luar rumah.
Baca Juga: Lewat Imunisasi, Risiko Penularan Penyakit Menular Bisa Ditekan
Jangan sampai kita abai, karena bisa membahayakan keluarga kita di rumah.
Jadi, #IngatPesanIbu dan terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun, ya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)