NOVA.id - Setiap perempuan memiliki keluhan masing-masing saat mengalami haid atau menstruasi.
Keluhan seperti nyeri haid atau siklus haid yang tidak teratur hampir dialami oleh setiap perempuan.
Meski begitu, kita harus tetap waspada karena ada beberapa keluhan yang ternyata mengindikasikan haid tidak normal.
Jika tanda-tanda tersebut dibiarkan begitu saja, maka bisa menyebabkan penyakit serius.
Baca Juga: Perhatikan, Warna Darah Haid Ternyata Bisa Tunjukkan Kondisi Kesehatan
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Darrell Fernando, SpOg menyebutkan ada empat ciri haid tidak normal.
Dokter Darrell menyampaikan hal tersebut dalam live Instagram Suara Perempuan yang bertajuk Kupas Tuntas Menstruasi: Dari Siklus hingga Kram Haid, Selasa (22/12) sore.
Acara ini diselenggarakan oleh Stylo Indonesia dan NOVA yang berkolaborasi dengan iFree, pad terapi hangat yang membantu meredakan nyeri haid secara efektif dan aman tanpa harus meminum obat.
Nah, mau tahu tanda apa saja yang mengindikasikan haid tidak normal? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Gangguan Saat Haid Ini Sering Dialami Wanita, Cek Solusinya Yuk
1. Haid terlalu sering atau terlalu jarang
Dokter Darrell menjelaskan bahwa haid yang normal itu terjadi setiap 21-35 hari sekali.
Rentang waktu tersebut dihitung sejak hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi pada bulan berikutnya.
"Rata-rata emang 28 hari, tapi nggak semua perempuan 28 hari, ada yang mundur dua hari dan itu masih normal," jelasnya.
Namun perhitungan itu tidak berlaku pada remaja yang baru saja menstruasi.
Pasalnya, remaja masih memiliki jadwal menstruasi yang belum stabil.
Baca Juga: Cara Mudah Hilangkan Noda Darah Haid di Seprai, Gunakan 4 Bahan Ini
2. Durasi haid terlalu lama
Durasi haid dihitung sejak pertama kali darah keluar hingga darah tidak keluar lagi.
Dokter Darrell mengatakan, rata-rata durasi haid yang normal terjadi maksimal selama tujuh hari.
"Kalau lebih dari 7 hari, misalnya sampai 10 atau 2 minggu pendarahan terus, maka ada sesuatu yang harus diinvestigasi," paparnya.
Jika Sahabat NOVA mengalami hal itu, segera periksakan ke dokter.
Baca Juga: 5 Cara Praktis untuk Meredakan Nyeri Haid, Salah Satunya Meditasi
3. Darah haid terlalu banyak
Dokter Darrell menyebut jumlah darah haid biasanya sekitar lima pembalut penuh dalam sehari.
Darah haid memang akan keluar lebih banyak pada hari pertama atau kedua, kemudian jumlahnya akan semakin berkurang di hari-hari berikutnya.
Apabila kita mengeluarkan darah haid yang terlalu banyak dan berwarna merah segar, artinya kita perlu memeriksakan diri ke dokter.
"Kalau pendarahannya banyak, sampai keluarnya ada gumpalan-gumpalan darah berbongkah-bongkah. Dia ukurannya besar, lebih besar dari uang koin Rp500 atau banyak yang keluarnya warna merah segar, nah itu harus kita perhatikan apakah itu ada sesuatu atau tidak," jelasnya.
Baca Juga: Jangan Dipercaya Lagi, Keramas saat Haid dan 2 Hal Seputar Menstruasi Ini Ternyata Hanya Mitos
4. Rasa nyeri saat haid
Hampir semua perempuan pernah mengalami sakit atu nyeri saat menstruasi. Nyeri haid bisa dikatakan normal jika tidak mengganggu aktivitas sehari-hari kita.
"Kalau misalnya haidnya sekadar pegal-pegal, kram, nyeri pinggang yang tidak mengganggu, itu kita katakan masih batas normal," kata Dokter Darrell.
Namun, kalau kita sudah merasakan nyeri yang berlebihan dan mengganggu aktivitas kita, maka perlu diperiksakan ke dokter.
"Tetapi kalau sudah menganggu sampai harus minum obat setiap bulan, sampai setiap bulan harus izin sekolah, tidak masuk kerja, stop aktivitas, rebahan, kalau itu terjadi berulang kali maka itu sudah nyeri haid yang abnormal dan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter," tambahnya.
Dokter Darrell mengatakan, rasa nyeri yang sering kita alami itu disebabkan oleh zat prostaglandin. Prostaglandin merupakan zat yang menyebabkan sifat kontraksi atau mules pada rahim.
Lalu, bagaimana cara mengatasi nyeri haid?
Dokter Derrell memiliki beberapa tips yang bisa membantu kita mengatasi atau mengurangi nyeri haid.
1. Olahraga ringan
Selain bisa menyehatkan tubuh secara umum, olahraga ringan juga bisa mengurangi nyeri haid.
Baca Juga: Cara Mendampingi Anak Menciptakan Ide Kreatif Belajar di Rumah dan Manajemen Stress Orangtua
2. Konsumsi obat-obatan
Dokter Darrel mengatakan ada penelitian yang menyebut bahwa vitamin, seperti B1, B6 atau B kompleks bisa mengurangi gejala-gejala haid, termasuk premenstrual syndrome (PMS).
3. Kompres
Kompres hangat juga bisa membantu kita mengurangi nyeri haid.
"(Dengan memakai kompres hangat) pembuluh darah akan melebar, aliran darah jadi lancar, otot jadi rileks, prostaglandin yang tadinya terkumpul di daerah rahim bisa cepat dibersihkan," jelas Dokter Darrell.
Sahabat NOVA, rangkaian acara Suara Perempuan belum usai.
Pada Rabu, 23 Desember 2020, akan diadakan webinar Berani Berkata Tidak pada Kekerasan Seksual pada pukul 15.00-17.00 WIB.
Webinar yang akan dilaksanakan lewat Zoom ini bisa diikuti dengan mendaftar di link ini.
Dapatkan kesempatan untuk memenangkan doorprize berupa e-wallet total hingga senilai Rp1 Juta untuk 5 audiens yang beruntung.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)