NOVA.id - Selain persiapan vaksinasi, pemerintah Indonesia juga telah memberi izin edar pada alat uji Covid-19 buatan Indonesia.
Alat yang diberi nama Ge-Nose ini merupakan alat tes Covid-19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kendati sudah ada perkembangan teknologi untuk menghadapi pandemi, kita tetap harus #IngatPesanIbu untuk mematuhi protokol kesehatan #3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
Melansir Tribun Jogja, izin edar Ge-Nose ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (24/12).
Izin edar ini didapatkan setelah review uji klinis Kemenkes yang terdiri atas 8 profesor dari UI, UNAIR, Profesi Patologi Klinik, UNHAS, ITB, dan Kemenkes.
Dari hasil uji tersebut, Ge-Nose terbukti memiliki tingkat akurasi 93%.
Baca Juga: Ramal Pandemi Covid-19 Secara Akurat, Bocah 14 Tahun Ini Sebut Akan Ada Kejadian Besar di Tahun 2021
Akhir Desember ini tim peneliti akan mengeluarkan naskah publikasi agar Ge-Nose bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.
Selain itu, proses distribusi alat ini juga masih menunggu proses produksi untuk batch berikutnya.
Pasalnya, saat ini baru tersedia 100 unit alat uji Covid-19 tersebut.
Baca Juga: Pemeran Michelle di Sinetron Ikatan Cinta Terkena Covid-19: Awalnya Sama Sekali Nggak Percaya...
Dengan Ge-Nose, kemungkinan tes Covid-19 bisa ditingkatkan menjadi 250.000-300.000 tes per harinya.
Pasalnya, cara menggunakan alat deteksi ini sangatlah mudah.
Seseorang yang diuji hanya perlu mengembuskan napas pada kantong putih yang akan ditancapkan ke alat Ge-Nose.
Kemudian, 10 sensor yang ada di dalam mesin akan membaca embusan napas tersebut.
Berbeda dengan swab test PCR yang membutuhkan waktu pemeriksaan hingga beberapa hari, GeNose C19 dapat mendeteksi Covid-19 hanya dalam hitungan beberapa puluh detik dan tanpa menimbulkan rasa sakit.
Layar laptop yang terhubung kemudian akan menunjukkan kode yang mengindikasikan apakah seseorang positif atau negatif Covid-19.
Adapun tim penemu GeNose berasal dari peneliti lintas bidang di UGM, yakni Dr Eng Kuwat Triyana, MSi (FMIPA), dr Dian Kesumapramudya Nurputra, SpA, MSc, PhD (FKKMK), Dr Ahmad Kusumaatmaja (FMIPA), dan dr Mohamad Saifudin Hakim, MSc, PhD (FKKMK).
Selagi itu, tetap #IngatPesanIbu untuk patuhi protokol kesehatan #3M ya.
Baca Juga: Tak Berhenti Berkarya di Tengah Pandemi Covid-19, Isyana Sarasvati Terus Keluarkan Ide Liarnya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)