NOVA.id - Gempa bumi merupakan salah satu jenis bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia karena wilayahnya dilalui oleh cincin api Pasifik atau ring of fire.
Pada hari ini, Sabtu (16/01), gempa susulan berkekuatan magnitudo 5,0 melanda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Dikutip Kompas.com dari siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa yang tak berpotensi tsunami ini dirasakan di daerah Kabupaten Majene III MMI.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,2 SR Guncang Majene, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Sebelumnya, pada Jumat (15/011), terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Majene pukul 10.28 WIB.
Hingga Sabtu pukul 01.28 WIB, 637 orang mengalami luka ringan dan mendapatkan penanganan rawat jalan. Kurang lebih 15.000 orang mengungsi di 10 titik pengungsian.
Sebagai masyarakat yang tinggal di wilayah rawan gempa, penting mengetahui apa yang harus dan jangan kita lakukan untuk menyelamatkan diri saat gempa terjadi.
Dilansir Kompas.com dari Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), berikut ini 9 hal yang harus kita lakukan saat terjadi gempa.
Baca Juga: Ketinggian Banjir Kalsel Hingga 3 Meter, Gubernur Naikkan Status Bencana Jadi Tanggap Darurat,
- Berlindung di bawah meja atau benda berkolong yang kokoh seperti kasur untuk menghindari jatuhan benda-benda keras yang mungkin melukai tubuh
- Hindari jendela kaca, karena bisa pecah dan pecahan tersebut terhambur melukai tubuh
- Matikan sumber api dan listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran
- Bila memungkinkan keluar rumah, selamatkan diri dengan menuju lokasi yang lapang, jauh dari pohon, tiang listrik, atau bangunan yang hampir roboh, tentu dengan memperhatikan kondisi sekitar, hindari jika terdapat retakan tanah
- Jangan gunakan lift, bergerak lah melalui tangga-tangga darurat
- Jika tengah mengemudikan mobil, jauhi persimpangan dan tepikan mobil yang kita kendarai, karena saat gempa terjadi kita akan kehilangan kontrol atas mobil.
- Setelah itu keluar lah dari mobil dan menjauh, ini untuk menghindari terjadinya kebakaran atau pergeseran mobil
- Jika ada di pantai, segera menjauh untuk menghindari bahaya tsunami
- Jika ada di daerah pegunungan, hindari lokasi rawan longsor.
Sementara itu, kita juga harus menghindari untuk melakukan hal-hal ini saat gempa terjadi.
Berdasarkan instruksi dari National Information Centre of Earthquake Engineering (NICEE), hal pertama yang harus dihindari adalah lari terburu-buru ke arah pintu atau tangga untuk menyelamatkan diri.
Apabila terburu-buru, kita bisa tidak memperhatikan apakah pintu dan tangga yang akan kita lalui itu benar-benar aman untuk dilalui. Kita harus memperhatikannya untuk memastikan kondisi pintu atau tangga tidak hancur atau kondisinya membahayakan.
Tindakan lain yang dilarang adalah berlari di sekitar jalan karena tiang-tiang lampu atau papan yang ada di sekitar kita berpotensi jatuh dan menimpa kita.
Setelah gempa berhenti, kita juga harus melakukan beberapa hal seperti:
- Jika berada di dalam bangunan, jangan gunakan tangga berjalan atau lift. Sebaiknya gunakan tangga biasa.
- Periksa apakah ada yang terluka, lakukan pertolongan pertama.
- Telepon atau minta pertolongan jika terjadi luka parah pada diri sendiri atau sekitar kita
- Periksa lingkungan sekitar, apakah terjadi kebakaran, kebocoran gas, dan periksa aliran dan pipa air.
- Jangan masuki bangunan yang sudah terkena gempa untuk mengantisipasi gempa susulan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa untuk mengantisipasi gempa susulan.
- Dengarkan informasi
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa demi keamanan dan keselamatan
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.