Terlalu Lama Rebahan Bisa Berdampak Buruk untuk Badan, Ini Ciri-Ciri Tubuh Kita Kurang Gerak

By Alsabrina, Rabu, 27 Januari 2021 | 15:02 WIB
(Ilustrasi) Tanda tubuh kurang gerak (iStockphoto)

NOVA.id - Pada masa pandemi seperti sekarang ini, kita harus mempertahankan kesehatan tubuh.

Bisa dengan cara berolahraga, berjemur, bahkan cukup dengan jalan kaki saja pun kesehatan bisa didapat.

Tak lupa untuk selalu menerapkan pola makan sehat dan melakukan 3M guna memperkuat daya tahan tubuh serta meminimalisir penyebaran virus corona.

Baca Juga: Sulit Tidur Saat Malam? Jangan-Jangan Kita Cuma Kurang Gerak!

Namun sayangnya, sejak masa Covid-19 seperti sekarang ini, banyak orang yang merasa terlena saat di rumah saja. Banyak yang menghabiskan waktu untuk rebahan dan terlalu banyak duduk untuk bekerja di depan layar laptop.

Jika lama dibiarkan, hal tersebut akan membawa dampak buruk bagi kesehatan kita lo, Sahabat NOVA.

Sahabat NOVA belum yakin apakah dirinya termasuk ke dalam kategori kurang gerak? Berikut ciri-cirinya seperti yang NOVA.id lansir dari Kompas.com.

Baca Juga: 4 Penyakit Mematikan Ini Dapat Dicegah Jika Kita Aktif Bergerak

1. Lebih banyak duduk

“Hitung jumlah jam tidurmu, lalu kurangi dari 24 jam. Angka itu adalah jumlah jam dalam sehari dimana kamu harus hidup, aktif, dan bergerak.

“Jika kamu menghabiskan waktu lebih dari 50 persen untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, kamu harus mengubahnya, "kata Suzanne Steinbaum, MD, ahli jantung preventif, pendiri SRSHeart Center for Women's Prevention, Health and Wellness.

Baca Juga: Jangan Kelamaan, Studi Terbaru Sebut Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Kanker

2. Mudah lelah

Memang benar, kelelahan terjadi karena banyak alasan, seperti, stres, pola makan yang buruk, serta ketidakseimbangan hormon. Tetapi tidak banyak bergerak juga berperan.

Semakin banyak kamu duduk diam, semakin kamu akan merasa mudah lelah. Di sinilah pentingnya untuk terus bergerak. Penelitian menunjukkan bahwa bergerak dapat mengembalikan semangatmu.

Satu studi yang mengamati efek olahraga pada orang-orang yang sering merasa lelah, menemukan bahwa mereka yang melakukan latihan intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu, mengalami peningkatan 20 persen dalam tingkat energi.

Mereka juga melaporkan adanya penurunan perasaan lelah, bahkan kelompok yang melakukan aktivitas intensitas rendah mengalami penurunan rasa lelah yang lebih tinggi.

Baca Juga: Kelelahan Akut Bisa Disebabkan Kondisi Medis Ini, Jangan Sepelekan!

3. Adanya perubahan pada berat badan dan metabolisme

Agar berat badan tidak meningkat dengan cara yang tidak sehat, kamu harus membakar kalori dalam jumlah yang sama dengan makanan yang dikonsumsi.

Tetapi jika kamu terlalu banyak duduk, pengeluaran energi akan menurun. Sehingga, kelebihan kalori tersebut disimpan sebagai lemak oleh tubuh.

Hal ini juga akan memengaruhi sistem metabolisme tubuh, yakni proses tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi.

Dengan metabolisme yang lebih lambat berarti kamu akan membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.

“Ada lebih sedikit aliran darah dan lebih sedikit metabolisme. (Dalam) jangka panjang, yang menyebabkan diabetes, serangan jantung, stroke, dan penyakit lainnya,” ujar Layton.

Baca Juga: Doyan Makan Gorengan Selama Diet, Rina Gunawan Ganti Bakwan Jadi Lebih Sehat dengan Bahan Ini

4. Sering merasa kehabisan napas

“Jantung dirawat dengan aliran oksigen yang baik. Jika kita tidak aktif, pernapasan kita menjadi pendek yang menghabiskan aliran suplai oksigen ke jantung dan berkontribusi pada penurunan kondisi jantung,” kata Sanul Corrielus, MD, FAAC, ahli jantung dan pemilik Corrielus Cardiology di Philadelphia.

Jika satu gerakan kecil saja sudah bisa membuatmu merasa terengah-engah dan napas menjadi pendek, maka jantung mungkin kurang mendapat oksigen.

“Semakin seseorang tidak pernah bergerak, semakin besar risiko kematian dan penyakit jantung,” kata Dr. Steinbaum.

Satu analisis data dari studi European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC) Norfolk menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan per hari untuk menonton televisi selama waktu senggang, akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Tak Melulu Bergantung Obat, 3 Jenis Teh Ini Bisa Bantu Redakan Asma

Belum lagi jika kita bekerja dan mengendarai kendaraan yang juga dilakukan sambil duduk, risiko serangan jantung akan semakin tinggi.

“Tanpa gerakan dan olahraga, kita mengalami peningkatan pada sistem saraf simpatis,” kata Steinbaum.

"Overdrive simpatik menyebabkan peningkatan hormon stres dan penanda inflamasi, yang menyebabkan peningkatan penyakit kardiovaskular,” imbuhnya.

Seiring bertambahnya usia, dibutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari kondisi yang diakibatkan oleh kurangnya aktivitas.

Baca Juga: 4 Manfaat Penting Kunyit Untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Untuk memperbaiki kondisi ini, Dr. Correlius mengatakan dibutuhkan sekitar 8 hingga 10 minggu latihan yang konsisten.

“Meskipun hanya berjalan kaki selama 10 menit setiap dua hari, kuncinya adalah mulai dan konsisten,” katanya.

Ditambah lagi, kamu juga harus meakukan latihan intensitas sedang selama 30 menit lima hari seminggu.

“Bahkan gerakan intensitas ringan selama satu sampai lima menit setiap jam dapat memberikan dampak yang signifikan,” ujar Dr. Steinbaum.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Belum Usai, Yuk Jaga Kesehatan Paru-Paru dengan Konsumsi 9 Makanan Ini

5. Tidur jadi tak berkualitas

Tidur yang cukup, antara 7-9 jam penting untuk dipenuhi agar terhindar dari masalah metabolisme, melemahnya sistem kekebalan tubuh, meningkatnya risiko kematian dini, dan masih banyak lagi.

Sayangnya, semakin kamu kurang gerak, kualitas tidur akan terganggu. Misalnya, jika kamu menghabiskan lebih dari 11 jam sehari dalam mode santai dengan menonton drama favorit atau scrol media sosial, hal itu dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas tidur.

Sebuah meta-analisis juga menemukan bahwa kebiasaan duduk yang berlebihan meningkatkan kemungkinan insomnia. Yakinlah, kamu akan dapat tidur lebih nyenyak jika memenuhi pedoman aktivitas yang direkomendasikan.

Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Saat Kita Tidur, Salah Satunya adalah Pastikan Kamar Gelap

6. Kesehatan mental menurun

"Penelitian juga menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih banyak duduk mengalami penurunan kesehatan mental dan kualitas hidup," kata Dr. Steinbaum, mencatat bahwa orang-orang ini juga cenderung lebih tertekan.

Dia juga menjelaskan bahwa olahraga dikaitkan dengan pelepasan serotonin.

“Hormon 'perasaan baik' inilah yang mendorong orang ingin olahraga dan berkomitmen pada rencana olahraga mereka,” katanya.

Jika kita kurang aktif, sekarang cobalah untuk bergerak, maka suasana hati kita juga akan ikut membaik.

Baca Juga: Kecerdasan Mental dan Emosional Seseorang Bisa Diprediksi dari Golongan Darah, Simak yuk!

"Perhatian atau mindfulnes dapat memperkuat kemampuan kita untuk memerangi stres dan kecemasan," kata Matt West, psikolog dan salah satu pendiri Boom Journal.

West sangat percaya bahwa kebiasaan bergerak secara mindful sangat bermanfaat untuk mengoptimalkan hubungan antara kebugaran dan kesehatan mental.

Penelitian mendukung hal ini. Dalam Psikologi Olahraga dan Latihan, siswa yang mindful dalam beraktivitas mengalami peningkatan suasana hati dan penurunan stres.

Baca Juga: Benarkah Faktor Stres Bisa Bikin Terlambat Menstruasi? Ini Jawabannya

7. Jadi pelupa

Biasanya ketika kita tidak bergerak, pikiran kita dalam kondisi netral. Efek sampingnya akan terasa pada fisik kita seperti, kelemahan otot, masalah jantung, dan risiko penyakit seperti kanker secara keseluruhan. Itulah mengapa, otak membutuhkan olahraga seperti halnya tubuh kita.

Menurut penelitian PLOS One, duduk berjam-jam menyebabkan berkurangnya ketebalan di lobus temporal medial, yakni, area otak yang bertanggung jawab atas memori, yang menjelaskan mengapa kamu jadi pelupa jika kurang gerak.

Mencoba bergerak seperti jalan kaki, tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan otak untuk mengingat, tetapi juga membantu masalah kognitif terkait usia seperti demensia.

Baca Juga: Jika Sering Lupa, Coba Cara Efektif Ini untuk Tingkatkan Daya Ingat

 

 

“Bahkan peningkatan kecil dalam aktivitas fisik memberi manfaat positif dalam hal peningkatan kesehatan dan kesejahteraan," kata Matthews.

Mulailah dari hal yang kecil dan pertahankan, karena ketika diterapkan secara konsisten, seiring waktu upaya itu akan memberikan hasil yang besar.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)