Ingin Mulai Melakukan Diet Karbo? Yuk Simak Dulu Penjelasannya dari Para Ahli

By Widyastuti, Minggu, 7 Februari 2021 | 08:33 WIB
Ilustrasi - Jangan Langsung Diet Ketat, Ini 4 Cara Sederhana Menurunkan Berat Badan Sesudah Melahirkan (Freepik)

NOVA.id - Miliki tubuh sehat dan ideal adalah dambaan banyak orang. 

Demi mendapatkan bentuk tubuh yang ideal banyak orang berlomba-lomba melakukan berbagai cara perawatan, salah satunya dengan diet karbo 

Namun, apakah mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi karbohidrat baik untuk kesehatan?

Dilansir dari womenhealthmag.com, seorang ahli gizi Stefanie Mendez, R.D menyarankan jika keseimbangan nutrisi adalah yang paling penting.

Baca Juga: Durasi Tidur Siang Ternyata Sangat Penting, Ini Cara Tentukan Waktu yang Paling Tepat

“Dengan kata lain, kita membutuhkan protein, lemak dan karbohidrat dalam makanan untuk menurunkan berat badan. Butuh keseimbangan yang tepat untuk kita menghilangkan beberapa mitos umum tentang karbohidrat” ungkap Mendez.

Ahli diet, Vandana Sheth, R.D pun setuju di mana saat mengurangi karbohidrat berat badan akan turun karena kita telah mengurangi sejumlah besar kalori dari makanan yang kita makan.

Mendez kembali mengatakan jika benar kita akan melihat beberapa kilogram turun saat mengurangi karbohidrat rendah.

Namun dalam diet jangka pendek rendah karbohidrat mungkin bukan jawaban untuk penurunan berat badan yang sebenarnya.

"Diet rendah karbohidrat dan tidak ada karbohidrat belum terbukti lebih efektif dalam menurunkan berat badan daripada diet seimbang," ujar Mendez.

Sebenarnya masalah dengan karbohidrat adalah kita sering tidak tahu seperti apa porsinya.

Baca Juga: Bolehkah Menolak Berhubungan Intim Saat Lelah? Ini Jawabannya

Dengan begitu kita akan melahapnya dalam porsi banyak.

Sebagian besar kita harus menghasilkan sebanyak 130 hingga 150 gram karbohidrat per hari.

Sheth mengatakan dalam suatu makanan yang khas akan dengan mudah memberikan setengah kebutuhan karbohidrat harian kita.

Seperti misalnya minuman kopi campuran dengan porsi besar bisa menambah hingga 94 gram karbohidrat.

Baca Juga: Pernah Aniaya Asisten Nathalie Holscher, Mantan Suami Cut Keke dan Dina Lorenza Kini Ditangkap karena Narkoba

Ini sama hal nya dengan dua potong roti gandum utuh, satu cangkir biji-bijian yang dimasak atau sayuran bertepung dan satu potong buah.

Selain itu kita juga disarankan untuk tidak menyeimbangi karbohidrat dengan makanan lain yang membuat kita kenyang.

“Kami tahu bahwa karbohidrat memiliki efek langsung pada gula darah kita, namun menambahkan makanan lain membuat gula darah stabil.” ungkap Sheth.

Dengan begitu cobalah untuk mengisi piring dengan setengah sayuran tanpa tepung seperti kembang kol, brokoli, wortel, paprika, jamur dan bayam.

Lalu isi dengan seperempat protein seperti daging, ikan, unggas dan kedelai.

Baca Juga: Tak Cuma Ardi Bakrie, Sosok Ini Juga Berikan Dukungan untuk Nia Ramadhani yang Dihujat Netizen

 

Selanjutnya adalah dengan seperempat tepung karbohidrat.

“Jika kita tidak menyandingkan karbohidrat dengan lemak atau protein, kita tidak akan merasa kenyang,” ujar Mendez.

Perlu diingat, roti dan pasta bukalah musuh.

Ini merupakan bagian yang kita pilih untuk menghancurkan tujuan penurunan berat badan kita.

Baca Juga: Sudah Pernah Bercerai, Tak Banyak yang Tahu Sosok Mantan Suami Pertama Iis Dahlia Ini

Segenggam nasi atau pasta memiliki berat sekitar 45 gram karbohidrat.

Namun Sheth mengatakan sebelum kita mengetahuinya makanan pasta dan roti bawang memiliki rata-rata 75 gram karbohidrat.

Hal ini pun disetujui oleh Mendez karena banyak orang yang sulit menghindarinya dan mengatakan itu terlalu banyak. (*)