Ketahui Plus Minus Asuransi Jiwa Berjangka dan Seumur Hidup Ini

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 11 Februari 2021 | 13:31 WIB
(ilustrasi) Asuransi Jiwa dan Kesehatan (istock)

NOVA.id - Asuransi jiwa berperan untuk melindungi keluarga kita dari timbulnya kerugian finansial atau hilangnya pendapatan akibat adanya kematian anggota keluarga (tertanggung)—biasanya pencari nafkah bagi keluarga.

Dalam hal sistem pembayaran ada dua jenis produknya, yakni asuransi jiwa berjangka dan asuransi jiwa seumur hidup.

Produk asuransi jiwa berjangka atau term life insurance adalah produk asuransi yang memberikan masa pertanggungan yang bisa diatur sesuai dengan jangka waktu yang diinginkan, mulai dari 5 hingga 30 tahun dengan premi tetap.

Baca Juga: Allianz Life Indonesia dan Bank Hana Umumkan Kemitraan, Beri Perlindungan pada Lebih Banyak Masyarakat

Sedangkan asuransi seumur hidup atau whole life insurance adalah asuransi yang dapat memberikan manfaat perlindungan seumur hidup.

Pada umumnya manfaat perlindungan hingga tertanggung berumur 99-100 tahun. 

Lantas mana yang lebih cocok kita gunakan?

Baca Juga: Coba Pakai Asuransi Saat Belanja Online, Segini Uang Pertanggungannya!

Asuransi jiwa berjangka umumnya cocok bagi Anda yang memiliki kebutuhan pertanggungan asuransi yang besar, namun memiliki kemampuan keuangan yang terbatas.

Pasalnya, premi untuk jenis ini lebih rendah dibanding whole life insurance.

Sebagai pemegang polis pun kita memiliki kebebasan untuk menentukan besarnya premi sesuai dengan periode dan kemampuan kita.

Baca Juga: Ini Pentingnya Asuransi Kesehatan untuk Atasi Tingginya Biaya Perawatan Covid-19

Uang pertanggungan yang akan diperoleh sebagai pemegang polis atau ahli waris terbilang cukup besar.

Akan tetapi, risikonya premi yang dibayarkan bisa hangus apabila tertanggung tidak meninggal dunia sampai masa kontrak asuransi selesai.

Selain itu, ada juga risiko kenaikan premi jika mengambil kembali asuransi ini.

Baca Juga: Avrist Assurance Unggulkan Perlindungan Jiwa dan Kesehatan Murni di Masa Pandemi

“Risiko mengambil asuransi berjangka adalah di akhir periode, misalnya 10 tahun kemudian. Ketika kita ingin membeli asuransi berjangka untuk 10 tahun ke depan lagi, usia kita sudah bertambah sehingga premi asuransi akan lebih tinggi. Namun, karena periode yang lebih pendek, asuransi berjangka harganya relatif lebih rendah,” ujar Karin Zulkarnaen, Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia dalam kuliah WhatsApp “Dompet Aman Hidup Tenteram” kerja sama Allianz dengan NOVA.

Sebaliknya, asuransi jiwa seumur hidup akan memberikan perlindungan dan nilai tunai  yang tak hanya memberikan manfaat perlindungan jiwa, tapi juga berfungsi sebagai tambahan manfaat.

Artinya, premi asuransi yang sudah kita bayarkan tidak akan hangus.

Baca Juga: Tahun Pandemi, Penjualan Produk Asuransi Berbasis Syariah Meningkat

Jadi, apabila tidak ada klaim sampai polis tidak lagi aktif, pemegang polis masih mendapatkan uang pertanggungan yang dijanjikan.

Biaya preminya akan berlaku tetap seumur hidup, tidak meningkat sejalan dengan bertambahnya umur tertanggung.

Akan tetapi, kita harus siap membayar biaya premi yang lebih mahal setiap bulan atau tahunnya.

Baca Juga: Hadir di Allianz Walk The Talk, Nycta Gina Ajak Masyarakat Berkenalan dengan Asuransi Syariah

 

 

 

Bisa jadi dua kali lipat dari premi asuransi berjangka.

Akhirnya, pilihan kembali lagi kepada Sahabat NOVA.

Ingat, pastikan asuransi sesuai kebutuhan, kemampuan, dan kantong kita agar tak kesulitan membayar, apalagi sampai merasa rugi.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)