Festival Pilih Lokal Aja: Pernah Rugi Hingga Setengah Miliar, Begini Cara Founder Dama Kara Kembalikan Bisnisnya yang Hampir Mati

By Alsabrina, Rabu, 24 Februari 2021 | 20:02 WIB
(Ilustrasi) Tips membangun bisnis yang sempat alami kerugian. (dok. iStockphoto)

NOVA.id - Dalam berbisnis pastinya tak akan mulus sepanjang waktu. Pasti akan bertemu dengan kendala bahkan kerugian yang membuat kita ingin menyerah.

Seperti yang dialami oleh Nurdini Prihastiti, founder Dama Kara, bisnis yang bergerak di bidang fashion.

Ia pernah mengalami kerugian setengah miliar dalam bisnisnya. Tak ayal, hal ini membuatnya harus putar otak agar bisnisnya tetap berjalan.

Baca Juga: Festival Pilih Lokal Aja: La Dame in Vanilla Hanya Gunakan Media Sosial Gratis Ini Saat Mengembangkan Usahanya

Awalnya, Dini--panggilannya, mendirikan usaha konveksi yang bernama indogarmen dan suatu kali, barang yang harusnya sampai di Kalimantan terbakar habis saat pengiriman lewat jalur laut.

"Kirim barang dari Surabaya ke Balikpapan dan pengirimannya lewat jalur laut. Di perairan Masalembo, kapal yang mengangkut barang kita terbakar di laut. Semua barang habis terbakar di sana. Itu benar benar kerugian yang terbesar yang kita dapatkan dalam bisnis.

"Hampir Rp500 juta (kerugiannya) dan di situ tuh semacam kayak jangan jangan kurang amal nih, kurang apa. Baru mulai kepikiran buat bikin sosial bisnis, baru kepikiran buat damakara di akhir 2019 itu," kisah Dini.

Baca Juga: Festival Pilih Lokal Aja: Ini 3 Penyebab Utama yang Membuat Bisnis Kita Berhenti di Tengah Jalan

Tak menyerah dengan kerugian yang menimpanya, Dini mengatakan jika semua masalah bisa diselesaikan selama terus fokus terhadap solusi.

Itulah yang membuat Dini yakin dalam bisnisnya ini.

"Dari awal bisnis tuh satu yang aku pegang, bahwa semua yang kita punya itu titipan termasuk semua harta, bisnis, itu titipan. Bisa diambil kapan aja sama yang punya."

Baca Juga: Rekomendasi Serum yang Sesuai Kebutuhan Kulit Wajah dan Tubuh

"Sebenarnya apa yang ada di badan kita itu adalah modal terbesar. Kayak ada ide, keyakinan, kemauan, itu sebenarnya modal yang paling besar yang kita punya."

"Fokusnya jangan sama masalah atau kerugiannya, tapi fokusnya ke solusinya. Kita mau ngapain nih selanjutnya? Gitu."

"Yang penting kita tetap punya keyakinan dan kemauan. Kalau kita udah down, nanti karyawan kita nih yang nggak punya semangat."

Baca Juga: La Dame in Vanilla Hadirkan Ekstrak Vanila Halal, Hidupkan Petani Lokal

"Selama kita masih diberikan nyawa, ada ide kemauan dan keyakinan," ujar Dini.

Bukan cuma itu, Dini juga sering menemui kendala selama berbisnis. Terlebih, usaha yang dijalankan merupakan industri rumahan di mana pembuatan semua bahan baku dibuat secara home made alias langsung dibuat dengan tangan.

Ia mengembangkan fashion dari kain tradisional dan kain yang dicetak khusus dari gambar anak-anak autisme yang berkolaborasi dengan Dama Kara.

Baca Juga: Festival Pilih Lokal Aja: Pentingnya Peran Komunitas untuk Membangun Bisnis UMKM

Salah satu kendalanya adalah masalah warna dan corak motif pada pakaian.

"Pembuatannya sebenarnya yang paling lama prosesnya di pembuatan kain. Karena kan kainnya kan benar-benar tradisional ya. Cap, pembuatan, pengeringan, semuanya tradisional. Bahkan, pengeringannya masih menggunakan matahari."

"Pas diawal itu banyak kain yang reject karena kita sudah punya pedoman warnanya seperti apa. Ternyata faktor angin, faktor cahaya matahari itu pengaruh banget ke hasil warna."

Baca Juga: Rekomendasi Skincare untuk Rawat Kulit dan Kita Makin Pintar Atur Uang

Walau begitu, Dini tak menyerah. Ia pun mengedukasi para calon pembeli bahwa produk yang ia hasilkan memang terbuat dari tangan dan prosesnya pun dilakukan secara tradisional sehingga mungkin akan mendapat corak dan warna yang mungkin berbeda dari katalog.

"Akhirnya, edukasi juga ke customer kita bahwa semua kain kita prosesnya tradisional. Karena kadang ada juga kastamer yang kok peletakan motifnya beda nih dengan yang di katalog. Karena prosesnya tuh emang by tangan. Pakai tangan," cerita Nurdini.

Bahkan, Dini pun berani untuk menghentikan produksi jika memang cuaca yang tak memungkinkan, mengingat proses pengeringan kain dilakukan menggunakan sinar matahari.

Baca Juga: Rekomendasi Pakaian dengan Konsep Cheerful dan Desain Playful

"Mau nggak mau untuk produksinya kita harus stop dulu yang proses untuk pengeringannya karena kalau dipaksain justru hasilnya nggak akan maksimal," kisah Dini.

Sudah merasakan asam garam dalam berbisnis, Dini pun membagi tips untuk terus yakin dengan bisnis yang dijalankan.

"Sebenernya yang membuat aku yakin itu semangat dari teman-teman. Semangat dari mereka sih yang buat aku yakin sampai sekarang."

Baca Juga: Pilih Lokal Aja: Rekomendasi Skincare untuk Anak dengan Bahan Alami

"Mungkin ada sisi cape, itu manusiawi. Ketika ingat lagi ke tujuan awal dan orang orang yang di belakang Dama Kara jadi ke recharge lagi," ucap Dini.

Berbincang dengan UMKM bersama Nurdini Prihastiti dari Dama Kara adalah salah satu rangkaian acara dari movement yang dilakukan NOVA, yakni #PilihLokalAja.

Melalui movement #PilihLokalAja, NOVA ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk membeli produk-produk lokal yang tak kalah kualitas dan ragamnya.

Baca Juga: Pilih Lokal Aja: Rekomendasi Fashion dengan Teknologi Anti Bau

Dengan mengusung movement #PilihLokalAja, sepanjang tahun 2021 NOVA akan mengajak para pelaku UMKM perempuan untuk memperkenalkan produknya secara lebih luas kepada masyarakat dan saling memberi dukungan kepada sesama pelaku usaha.

Sebagai dukungan kepada para pelaku usaha ini, NOVA juga akan memberikan edukasi kepada pelaku usaha UMKM, khususnya perempuan, agar dapat mengatasi berbagai kendala seperti masalah permodalan, pengelolaan keuangan, pemanfaatan teknologi untuk pemasaran, termasuk kiat memproteksi usahanya.

Baca Juga: Tips Pilih Produk Lokal Berkualitas di e-Commerce ala Febby Rastanty

 

 

Movement #PilihLokalAja dirilis pada perayaan HUT NOVA ke-33, melalui penyelenggaraan kegiatan online di berbagai platform digital, yaitu Instagram, YouTube, Facebook, dan Radio Sonora FM, selama 3 hari, yaitu pada tanggal 22-25 Februari 2021.

Dengan segala kekuatan untuk saling mendukung, diharapkan pelaku usaha UMKM perempuan dapat makin percaya diri dalam memperkenalkan produknya, semakin baik dalam pengelolaan usahanya, sehingga bisa semakin mendorong masyarakat untuk selalu #PilihLokalAja.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)