Jangan Langsung Dimarahi, Begini Cara Orang Tua untuk Melarang Anak Bermain Game Kekerasan

By Alsabrina, Kamis, 25 Februari 2021 | 23:02 WIB
Begini, Lho, Cara Terbaik Larang Anak Mainkan Game Kekerasan (iStock)

NOVA.id - Mendidik anak di usia mereka yang masih sangat kecil memang terkenal susah-susah gampang.

Apalagi kalau anak sudah mulai bergaul dan terpapar banyak informasi yang tidak kita ketahui.

Seperti ajakan atau pengaruh untuk bermain game, misalnya.

Baca Juga: Orangtua Ternyata Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Perasaan Insecure

Syukur-syukur kalau game yang mereka mainkan adalah game yang mendidik dan membuat mereka tumbuh menjadi anak yang cerdas dan pintar.

Bagaimana bila game yang mereka mainkan adalah game kekerasan?

Bisa-bisa, mereka akan menjadi anak yang agresif dan mudah terpengaruh oleh berbagai perilaku kekerasan di dalam game tersebut.

Baca Juga: Lakukan Beberapa Cara Ini agar Anak Terbiasa dengan Cemilan yang Sehat

Sehingga, apa yang bisa kita lakukan sebagai orangtua adalah, tentu dengan mengawasi anak-anak kita sebaik mungkin.

Dan kalaupun anak kita telah doyan main game kekerasan, kita wajib melarang mereka.

Namun perlu diingat, orangtua pun tak boleh asal melarang.

Baca Juga: 5 Tips agar Internet Bisa Aman untuk Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Kita perlu mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan anak.

“Jika orangtua banyak berkomunikasi dengan anak dan menerapkan pola asuh authoritative dengan cara menyeimbangkan antara aturan dan kasih sayang pada anak, maka anak akan mengerti dan akan lebih banyak membaca buku dan belajar dari pada bermain game kekerasan,” papar Psikolog Adib Setiawan.

“Dengan menolak game kekerasan, maka kita ikut berkontribusi terhadap masa depan bangsa,” katanya.

Baca Juga: 4 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan untuk Psikologis dan Fisik Anak

Menurut Adib, semua jenis game yang utamanya bermuatan unsur kekerasan atau melukai/mencelakai orang lain, seperti memukul dan menembak atau melibatkan senjata tajam, sebaiknya dilarang untuk anak.

Kecuali sudah di atas 17 tahun dan remaja tersebut bercita-cita ingin jadi tentara, maka bolehlah memainkan game kekerasan.

Akan tetapi, itu pun tetap tidak boleh terlalu lama alias harus ada batasan waktu, sekitar 30-60 menit dalam sekali main dan tidak setiap hari pula.

Baca Juga: Di Masa Isolasi Mandiri, Main Game Ada Manfaatnya, Ini 4 Tips Ngegame Sehat Bareng Anak

Memang, diakui oleh Adib, game kekerasan bukan satu-satu faktor terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak atau remaja.

Masih ada sejumlah faktor lain yang juga ikut memengaruhinya, seperti: video kekerasan, orangtua yang kasar atau agresif, atau sistem pendidikan yang tidak peduli pada komunikasi.

Adanya bullying atau pandangan orangtua yang diajarkan pada anak bahwa masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan atau fisik, serta lemahnya peran pengasuhan orangtua, baik ayah maupun ibu, kepada anaknya, juga turut menjadi faktor terjadinya kekerasan.

Baca Juga: Main Game Semalaman Bocah Ini Ditemukan Tak Bernyawa, Sang Ayah Beri Peringatan untuk Orang Tua

Lantas apa yang bisa kita lakukan?

Tentu, selain menjauhkan mereka dari yang namanya game kekerasan, kita bisa mendidik dan membesarkan mereka dengan penuh kasih sayang.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)