6 Tahap yang Harus Dijalani untuk Melakukan Metode IVF atau Bayi Tabung

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 3 Maret 2021 | 14:57 WIB
6 Tahap yang Harus Dijalani untuk Melakukan Metode Bayi Tabung di RS Pondok Indah IVF Centre (ilustrasi) (istock)

NOVA.id – Bagi pasangan suami istri, memiliki keturunan merupakan salah satu impian yang ingin segera didapatkan.

Namun, tak semua pasangan mudah mendapatkannya, yang bisa diakibatkan oleh adanya gangguan kesuburan.

“Memahami kebutuhan pasangan suami istri yang mendambakan keturunan, kami menghadirkan RS Pondok Indah IVF Centre,” jelas Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS.

Chief Executive Officer RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto, MARS. (RS Pondok Indah IVF Centre)

Baca Juga: Tren Bayi Tabung untuk Dapatkan Bayi Kembar, Bagaimana Faktanya?

RS Pondok Indah IVF Centre merupakan klinik IVF Modern yang dilengkapi teknologi terkini dan didukung oleh dokter-dokter konsultan dengan keahlian di bidang fertilitas.

“Klinik ini dapat membantu pasangan suami istri yang mendambakan keturunan mewujudkan harapan mereka,” lanjut dr. Yanwar.

Salah satu solusi penanganan penyebab infertilitas adalah program bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF).

Baca Juga: IVF, Solusi Medis dengan Teknologi Terkini untuk Hadapi Masalah Infertilitas

“Di antara berbagai metode penanganan ketidaksuburan, bayi tabung memiliki angka keberhasilan tertinggi, yakni mencapai hingga 40 persen per siklus,” jelas dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Pondok Indah.

dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG-KFER, M.Sc, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre dan RS Pondok Indah – Pondok Indah (RS Pondok Indah IVF Centre)

Pada kondisi natural, pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi di saluran telur atau tuba fallopi.

Sedangkan pada IVF, pembuahan dilakukan dengan bantuan teknologi di laboratorium khusus bayi tabung.

Baca Juga: Bagikan Cerita Perjalanan Selama Jalani Program Kehamilan, Zaskia Sungkar Kedapatan Pegang Test Pack, Apa Hasilnya?

Diungkapkan oleh dr. Gita Pratama, Sp.OG-KFER, MrepSc., dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre, inilah prosedur atau tahapan yang harus dijalani jika mengikuti program IVF, seperti yang dilansir dari Health First.

1. Pemeriksaan Awal

Sebagai tahap awal, pasangan suami istri diperiksa secara menyeluruh oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi.

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui cadangan ovarium, kondisi organ reproduksi wanita, serta analisis semen untuk mengetahui kualitas sperma pria.

Baca Juga: Tips Memberi Makan Anak Bayi dari Dokter Gizi: Jangan Paksa untuk Makan!

2. Stimulasi Ovarium

Apabila hasil pemeriksaan awal telah memenuhi semua syarat untuk dilakukan IVF, calon ibu akan disuntik dengan obat pembesar telur.

Tindakan ini bertujuan untuk menstimulasi telur atau folikel agar membesar dan matang.

Semakin banyak folikel matang dan berkembang, semakin tinggi kemungkinan didapatkan sel telur atau oosit berkualitas baik untuk digunakan dalam proses IVF.

Baca Juga: Ini 5 Faktor yang Mempengaruhi Kesuburan Perempuan, Salah Satunya Banyak Olahraga!

3. Menjaga Folikel Tumbuh dan Berkembang Tepat Waktu

Folikel yang baik akan bertumbuh dan membesar selama penyuntikan obat.

Guna memastikan hal tersebut, diperlukan penyuntikan hormon yang dilakukan selama 10-12 hari, agar sel telur dapat berkembang hingga matang.

Selain itu, akan dilakukan penyuntikan obat untuk mencegah peningkatan hormon LH, sehingga folikel yang membesar tidak akan pecah sebelum waktunya.

Baca Juga: Waspada, 5 Kebiasaan Sepele Ini Ternyata Bisa Menyebabkan Perempuan Sulit Hamil

4. Pengambilan Sel Telur (Ovum Pick-Up)

Pada tahap ini, sel telur atau oosit yang sudah matang diambil dari tubuh calon ibu dengan menggunakan jarum khusus.

Kemudian, sel telur tersebut dibawa ke laboratorium embriologi.

Laboratorium Embriologi RS Pondok Indah IVF Centre (RS Pondok Indah IVF Centre)

Tindakan ini dilakukan dengan anestesi untuk menghindari rasa sakit dan dilakukan di kamar operasi khusus.

Baca Juga: Manfaat Racikan Kayu Manis untuk Meningkatkan Kesuburan, Begini Caranya

5. Menyatukan Sel Telur dan Sperma

Pada hari yang sama dengan ovum pick-up, sel telur yang berkualitas baik akan dipertemukan dengan sperma terpilih dari calon ayah.

Kemudian, dikembangkan dalam inkubator.

Seleksi sel telur dan sel sperma dilakukan di laboratorium dengan bantuan mikroskop khusus.

Baca Juga: Awas, 8 Kebiasaan Sederhana Ini Bisa Bikin Mandul, Jangan Lakukan Lagi

6. Pemindahan/Transfer Embrio ke Dalam Rahim

Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi embrio dalam 3-5 hari.

Setelah itu, akan dilakukan seleksi kembali untuk memilih embrio terbaik.

Pemindahan embrio ke rahim calon ibu umumnya dilakukan pada hari ke-3 atau hari ke-5.

Bila dari hasil pembuahan tersebut terdapat banyak embrio yang berhasil dibuahi, maka sisa embrio dapat dibekukan dalam nitrogen cair, untuk ditransfer kembali saat diperlukan.

Baca Juga: Ingin Cepat Hamil? Lakukan 8 Cara Alami Ini untuk Tingkatkan Kesuburan

Sahabat NOVA, embrio yang telah dipindahkan dalam rahim diharapkan dapat tumbuh dan berkembang baik layaknya kehamilan alami.

Kemudian dua minggu setelah tindakan transfer embrio, calon ibu akan diperiksa darah untuk mengetahui kadar kehamilan (hCG) untuk menentukan apakah kehamilan berhasil atau tidak.

Sementara proses menunggu ini berjalan, calon ibu bisa beraktivitas seperti biasa dengan menghindari faktor penyebab kegagalan, termasuk stres.

Dukungan teknologi mutakhir juga memberi andil dalam meningkatkan keberhasilan program ini.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Ini 5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Sebelum Menikah

 

 

Berbeda dengan teknik IVF konvensional, RS Pondok Indah IVF Centre mengadopsi teknologi medis terdepan untuk memastikan tingkat keberhasilan program kehamilan.

 

Salah satu yang dimiliki RS Pondok Indah IVF Centre adalah teknologi untuk memeriksa kromosom sebelum embrio ditransfer ke dalam rahim.

Pemeriksaan kromosom ini dilakukan dengan metode pre-implantation genetic testing for aneuploidy (PGT-A) untuk mendeteksi kelainan genetik embrio serta mengurangi risiko keguguran.

“Program bayi tabung sangat dipengaruhi oleh teknologi medis dan teknik yang digunakan,” jelas Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG-KFER, MPH, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre.

Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG-KFER-MPH, dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre ( RS Pondok Indah IVF Centre)

Baca Juga: Catat! Bagi Para Pasutri Harus Rajin Konsumsi 5 Jenis Vitamin Ini Jika Ingin Segera Punya Momongan

Keduanya berkesinambungan guna meningkatkan peluang keberhasilan mendapatkan kehamilan.

Prof. Budi melanjutkan, “Dengan kemajuan teknologi medis saat ini, pengerjaan yang berhubungan dengan sel telur dan sperma menjadi lebih optimal, proses pembuahan sel telur lebih maksimal, penyimpanan embrio lebih terjaga kualitasnya dan minim risiko kerusakan, hingga memungkinkan untuk dilakukannya pemeriksaan kromosom untuk mencegah terjadinya transfer embrio dengan kelainan genetik.”

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)