Bayi Tabung, Bisa Jadi Solusi dari Gangguan di 3 Peristiwa Penting Kehamilan Ini

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 3 Maret 2021 | 21:00 WIB
Bayi Tabung, Solusi dari Gangguan di 3 Peristiwa Penting Kehamilan -RS Pondok Indah IVF Centre (ilustrasi) (istock)

NOVA.id – Memiliki keturunan merupakan impian bagi para pasangan suami istri.

Di Indonesia sendiri, menurut data dari BKKBN pada 2015, terdapat 47 juta pasangan usia subur.

Dari angka tersebut, 10-15 persen di antaranya mengalami gangguan keseuburan atau infertilitas.

Baca Juga: 6 Tahap yang Harus Dijalani untuk Melakukan Metode IVF atau Bayi Tabung

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi, dan reproduksi yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre, dr. Aida Riyanti, Sp.OG-KFER, MRep.Sc, menjelaskan bahwa gangguan kesuburan adalah kegagalan satu pasangan setelah melakukan hubungan seksual yang benar dan rutin selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.

“Jadi di sini ada 3 hal yang perlu digarisbawahi yaitu hubungan seksual yang benar dan rutin yaitu sekitar 2 sampai 3 kali dalam seminggu, tanpa menggunakan alat kontrasepsi, dan sudah mencoba selama 1 tahun,” jelas dokter yang juga praktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya ini.

dr. Aida Riyanti Sp.OG-KFER, MRep.Sc (RS Pondok Indah IVF Centre)

Pada peristiwa kehamilan, ada 3 momen penting yang harus terjadi sehingga sebuah kehamilan bisa terjadi.

Baca Juga: Tren Bayi Tabung untuk Dapatkan Bayi Kembar, Bagaimana Faktanya?

“Yang pertama adalah ovulasi, kedua adalah fertilisasi, dan ketiga adalah implantasi,” jelasnya pada Konferensi Pers RS Pondok Indah IVF Centre, Harapan Baru untuk Miliki Buah Hati, Kamis, (04/02).

Nah, kita tahu bahwa harus ada ovulasi yang baik untuk mendapatkan 1 sel telur yang matang.

Semua kejadian yang bisa menyebabkan anovulasi atau tidak bisa berovulasi akan menyebabkan gangguan kehamilan, seperti sindrom ovarium polikistik/SOPK, cadangan ovarium berkurang, gangguan fungsi hipotalamus, dan gangguan hormon prolaktin.

Baca Juga: IVF, Solusi Medis dengan Teknologi Terkini untuk Hadapi Masalah Infertilitas

Lalu berikutnya saluran telur yang normal. “Saluran telur tersumbat, bisa terjadi pada kasus infeksi pelviks, infeksi ghonorrea, chlamydia, endometriosis tuba, maupun pada riwayat operasi tuba.”

Peristiwa penting berikutnya adalah fertilisasi yang sangat dipengaruhi oleh sperma, yang biasanya akan dilihat dari jumlah, gerakan, bentuk, atau materi genetik seperti DNA.

Gangguan sperma bisa terjadi karena varikokel, trauma, infeksi, kanker, penyakit kronis seperti diabetes, kelainan genetik, atau gangguan hormon.

Baca Juga: Tips Memberi Makan Anak Bayi dari Dokter Gizi: Jangan Paksa untuk Makan!

Peristiwa penting selanjutnya adalah implantasi yang bisa dipengaruhi oleh adanya gangguan pada bentuk rahim seperti mioma/adnomiosis, polip, dan kelainan bawaan/sekat.

“Pada pria, pemeriksaan yang akan dilakukan adalah analisis sperma. Akan dilihat bagaimana jumlah dari sperma, bentuk dari sperma, dan gerakan dari sperma,” jelas dr. Aida.

Menurut kriteria WHO, jumlah rata-rata konsentrasi sperma normal adalah lebih dari 15 juta per milimeter, bergerak cepat dan lurus berada di jumlah 32 persen dibanding yang bergerak sebaliknya, dan memiliki bentuk normal minimal 4 persen.

Baca Juga: Jangan Tunggu Sampai Penat, Ini 5 Alasan Mengapa Ibu Rumah Tangga Perlu Me Time

Sayangnya, lanjut dr. Aida, “Analisa sperma konvensional kadang-kadang tidak dapat menggambarkan kerusakan DNA sperma, padahal kita tahu bahwa 91 persen publikasi menunjukkan bahwa kerusakan DNA sperma dapat menimbulkan gangguan kesuburan.”

Dengan demikian, maka diperlukan pemeriksaan yang lebih dalam yaitu DNA fragmentation index (HALO) yang bisa menggambarkan sperma yang normal dan tidak secara kromosom.

Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa DNA fragmentation index lebih dari 30 persen berhubungan dengan rendahnya laju kehamilan pada program IVF.

Baca Juga: Tren Bayi Tabung untuk Dapatkan Bayi Kembar, Bagaimana Faktanya?

Sementara pada wanita, pemeriksaan akan dilakukan dengan personal history, ultrasonografi (USG) transvaginal, histerosalpingografi (HSG), dan pemeriksaan hormon.

Nah, jika ditemukan setelah pemeriksaan semuanya baik-baik saja, maka akan dikelompokkan dalam grup unexplained.

Untuk membantu kita dan pasangan memiliki keturunan, program kehamilan dilakukan dengan rangkaian pemeriksaan.

Baca Juga: Puting Payudara Gatal Saat Masa Kehamilan? Atasi dengan Bahan-Bahan Alami Ini

Secara umum, pada awal pemeriksaan akan dilakukan konseling awal mengenai gaya hidup, hubungan seksual, dan pekerjaan lalu diberikan asam folat, profilaksis chlamydia, dan menyesuaikan dengan usia serta dikembangkan sesuai kondisi kita dan pasangan.

Ada beberapa jenis program kehamilan dengan berbagai tingkat keberhasilan, seperti yang dijelaskan oleh dr. Aida di Health First.

Pertama, hubungan seksual terjadwal yang disarankan untuk dilakukan pada hari ovulasi, dengan tingkat keberhasilan di bawah 10 persen.

Baca Juga: Buat Payudara Kencang Kembali dengan Es Batu, Begini Caranya!

Pada tahap ini, pasangan harus memenuhi persyaratan memiliki jumlah sperma dan saluran telur yang baik, serta jadwal menstruasi yang teratur.

Tahap berikutnya dengan tingkat keberhasilan lebih tinggi yaitu sekitar 15-20% adalah inseminasi intra-uterin, dengan syarat harus memiliki jumlah sperma yang bergerak cepat sekitar 5-10 juta dan memiliki saluran telur yang baik.

Bila belum terjadi kehamilan hingga maksimal sebanyak empat kali siklus dilakukannya tahap ini, maka pasangan disarankan untuk mengikuti metode bayi tabung.

Baca Juga: Dari Tumit Hingga ke Tulang Belakang, Ini 4 Dampak Negatif Pakai High Heels Terlalu Lama

Selanjutnya adalah bayi tabung yang memiliki tingkat keberhasilan hingga 40-45 persen, yang dipengaruhi oleh beragam faktor seperti usia, cadangan sel telur, kualitas sperma, serta kondisi medis pasangan.

Metode bayi tabung atau in-vitro fertilization dilakukan dengan cara menyuntikkan satu sel sperma terpilih ke dalam satu sel telur terpilih untuk mendapatkan pembuahan.

Hasil pembuahan ini akan dipantau dengan teknologi bayi tabung terkini yaitu timelapse incubator sehingga didapatkan embrio yang siap ditransfer ke dalam rahim.

Baca Juga: Jangan Mandi Air Panas Saat Iritasi Kulit Akibat Pembalut! Ini Dampak yang Bisa Terjadi

 

 

RS Pondok Indah Group sebagai grup rumah sakit swasta yang didukung para dokter ahli dan dilengkapi dengan peralatan dan teknologi medis terkini telah menghadirkan RS Pondok Indah IVF Centre.

Walaupun bernama IVF Centre, klinik ini tidak hanya melayani program reproduksi berbantu bayi tabung/in-vitro fertilization saja.

Ruang Konsultasi Dokter di RS Pondok Indah IVF Centre (RS Pondok Indah IVF Centre)

RS Pondok Indah IVF Centre juga menyediakan layanan program kehamilan lainnya sesuai dengan kondisi dan diagnosis setiap pasien.

Baca Juga: 7 Gangguan Autoimun yang Cenderung Menyerang Perempuan

Layanan-layanan tersebut antara lain inseminasi intrauterin (inseminasi buatan), induksi ovulasi, program kehamilan dengan siklus alamiah, pemeriksaan fertilitas pria dan wanita, penanganan penyebab infertilitas dengan prosedur invasif minimal, hingga fertility preservation atau teknologi penyimpanan sperma, sel telur, atau embrio beku.

Klinik terbaru ini menjadi harapan baru dan solusi bagi pasangan yang ingin memiliki buah hati, didukung oleh tim medis profesional dan teknologi medis terdepan demi keberhasilan proses.

Semua pemeriksaan dan tindakan dapat dilakukan dalam satu lokasi serta terintegrasi dengan semua layanan di RS Pondok Indah, serta dengan ruangan yang didesain modern untuk meningkatkan kenyamanan dan privasi pasien.

Baca Juga: Kopi Bisa Berdampak Buruk Bagi Tubuh, Ini Batas Konsumsi Kafein Setiap Harinya

RS Pondok Indah IVF Centre terletak di RS Pondok Indah – Pondok Indah Lantai 6, di area strategis di bilangan Jakarta Selatan tepatnya Jl. Metro Duta Kav. UE, Pondok Indah, Jakarta.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)