Waspada Diet Ekstrem, Tanyakan Dulu ke Ahlinya Sebelum Menjalankannya

By Dionysia Mayang Rintani, Selasa, 16 Maret 2021 | 08:00 WIB
Waspada Diet Ekstrem, Tanyakan Dulu ke Ahlinya Sebelum Menjalankannya (ilustrasi) (istock)

NOVA.id – Saat ini sedang banyak pemberitaan mengenai keberhasilan salah seorang public figure yang berhasil melakukan diet ekstrem dan mengeluarkan buku tentang kisahnya tersebut.

Sayangnya, pemahaman yang kurang tepat membuat masyarakat berisiko mengikuti diet yang dapat membahayakan kesehatan secara serius.

Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI) dan platform aplikasi layanan kesehatan terpadu Good Doctor ingin mengajak masyarakat lebih bijaksana menyaring informasi tentang diet yang sehat dengan bertanya langsung ke ahlinya.

Baca Juga: Makan Sebelum atau Sesudah Olahraga, Mana yang Lebih Baik untuk Turunkan Berat Badan?

Dalam Instagram Live Good Doctor Bersama PDGKI, Minggu (14/03), Dr. dr Samuel Oetoro , MS., SpGK(K) menjelaskan, kegemukan atau kelebihan berat badan bisa diatasi dengan mengurangi asupan kalori setiap hari.

Rata-rata orang normal membutuhkan asupan kalori sekitar 1800-2000 per hari.

Orang yang melakukan diet dianjurkan mengurangi asupan kalori sekitar 500-1000 per hari.

Artinya, setiap hari hanya mengkonsumsi sekitar 1000-1500 kalori saja.

Baca Juga: Masih Awet Muda di Usia 53 Tahun, Ira Wibowo Justru Hindari Diet

Pola diet seperti ini memang tidak bisa secara drastis mengurangi berat badan.

Penurunan berat badan yang ideal adalah cukup turun 5-10 persen dari berat badan awal selama 6 bulan sampai satu tahun.

Dengan penurunan sebesar itu, sudah mampu memperbaiki profil kesehatan secara umum dan menurunkan risiko berbagai penyakit.

Baca Juga: Ternyata Tidur Bisa Mengurangi Berat Badan, Ikuti 4 Langkah Ini

Beberapa orang tidak sabar menanti turunnya berat badan, lantas memilih melakukan diet ekstrem.

Salah satu metode diet yang rawan mendatangkan efek samping berbahaya adalah very low calory diet (VLCD), diet dengan asupan kurang dari 800 kalori per hari, bahkan ada yang hanya 400-500 kalori per hari.

“Diet ekstrem kurang dari 800 kalori sehari tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan ahli diet yang kompeten. Efeknya bisa berbahaya. Apalagi diet dengan hanya mengkonsumsi 300-400 kalori per hari yang harus membutuhkan makanan khusus atau makanan pengganti yang disebut meal replacement karena kebutuhan nutrisi pelaku diet ini tidak akan terpenuhi dari makanan biasa,” jelas dr. Samuel. 

Jika dilakukan tanpa pengawasan ahli, dalam hal ini dokter spesialis gizi klinik, diet sangat rendah kalori bisa mendatangkan komplikasi.

Baca Juga: 6 Dampak Buruk Diet Tanpa Karbohidrat, Bisa Alami Sembelit Hingga Tingkatkan Risiko Kanker Usus

“Komplikasi yang dimaksud bisa berupa kekurangan vitamin, mineral dan kekurangan elektrolit. Saat ini berkonsultasi dengan dokter sangatlah mudah di era digital ini, hanya dalam 1 klik terhubung dengan aplikasi kesehatan seperti aplikasi Good Doctor di mana tanya jawab dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik dapat diakses dengan mudah. Klarifikasikan langsung kepada dokter untuk mendapatkan informasi tepat ketimbang mendengar atau membaca sesuatu yang trending namun tidak benar,” ujar dr. Samuel.  

Selain metode diet yang tepat, masyarakat juga perlu memperhatikan kandungan gizi dalam menu dietnya.

Akhir-akhir ini marak terjadi salah persepsi tentang sayur dan serat, yang menurut Tya Ariestya di bukunya, menghambat penurunan berat badan.

Baca Juga: 6 Kesalahan Mengonsumsi Smoothie yang Bikin Diet Tak Berhasil

Dr. Arti Indira, MGz., SpGK., FINEM dari PDGKI menegaskan bahwa pernyataan tersebut sangat tidak benar.

Serat yang terkandung dalam sayur dan buah adalah salah satu zat gizi yang harus dikonsumsi pelaku diet.  

“Diet menurunkan berat badan yang benar itu harus mengonsumsi makanan yang mengandung zat gizi lengkap: ada karbohidrat, protein, lemak, dan banyak makan buah dan sayur. Sayur tidak akan menghambat penurunan berat badan atau menyebabkan kegemukan,” jelas dr. Arti.

Baca Juga: Rekomendasi Program Penurunan Berat Badan yang Aman dan Nyaman

Seluruh zat gizi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme dan mempertahankan fungsi seluruh organ tubuh agar tetap sehat dan optimal, tidak bisa ada salah satu zat gizi tersebut dihilangkan.

Oleh karena itu, agar program penurunan berat badan berhasil, masyarakat harus lebih bijak menyaring informasi tentang diet yang beredar karena salah memilih program diet bisa fatal. 

Ke mana masyarakat mengakses informasi tentang diet yang sehat?

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Ini Baik untuk Diet, Berat Badan Dijamin Tak akan Naik

()

Dokter Feni Nugraha, MARS, M.Gizi, SpGK dari PDGKI menyarankan masyarakat untuk bertanya langsung ke dokter.

Semua dokter, lanjutnya, pasti memiliki pengetahuan yang benar tentang diet penurunan berat badan.

Melakukan diet tanpa pengawasan dokter boleh saja, tapi  bukan jenis diet ekstrem. “Jika ingin melakukan diet sendiri, jangan melakukan diet ekstrem,” jelas dr. Fani.

Baca Juga: Perubahan Tubuhnya Disorot Netizen, Aura Kasih Curhat Kapok Lakukan Diet Ketat karena Berujung Sakit

 

 

Jika ingin melakukan diet khusus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Diet khusus yang dimaksud, menurut dr. Fani adalah diet untuk penurunan berat badan dengan cepat dan diet pada orang dengan penyakit tertentu.

Dr. Adhiatma Gunawan, Head of Medical Management Good Doctor mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan informasi tentang diet sehat menurunkan berat badan, melalui aplikasi layanan kesehatan terpadu Good Doctor, dengan berkonsultasi langsung ke dokter spesialis gizi klinik tanpa harus mengunjungi klinik atau rumah sakit.

“Cara ini jauh lebih mudah dan aman di tengah pandemi Covid-19. Layanan kesehatan telemedis seperti aplikasi kami bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang membutuhkan informasi kesehatan, termasuk informasi untuk diet menurunkan berat badan. Dalam aplikasi Good Doctor, pengguna dapat mendapatkan akses tanya jawab kepada ribuan mitra dokter, termasuk Dokter Spesialis Gizi Klinik dengan aman dan nyaman,” jelas dr. Adhiatma.

Baca Juga: Miliki Manfaat untuk Diet, Ini 5 Cara Mengolah Kayu Manis untuk Makanan Sehari-hari

Saat ini aplikasi Good Doctor dapat diunduh gratis di Google PlayStore ataupun iOS App Store.

Selain layanannya yang 24 jam, Good Doctor juga bekerja sama dengan lebih dari 2.000 mitra apotek resmi di seluruh Indonesia dengan opsi layanan pengantaran obat instan dalam 1 jam.

Untuk pengguna yang membutuhkan janji medis, baik janji temu dokter, tes kesehatan dan lainnya, terdapat lebih dari 1.000 mitra rumah sakit, klinik, dan laboratorium yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)