Keserupaan Artistik, Plagiarisme atau Apropriasi? Ini Penjelasannya

By Dionysia Mayang Rintani, Rabu, 31 Maret 2021 | 13:58 WIB
Keserupaan Artistik, Plagiarisme atau Apropriasi? Ini Penjelasannya (ilustrasi) (istock)

Oleh karena itu, tidak sedikit pula seniman di Indonesia yang mempraktikkan apropriasi dalam proses kreatif mereka.

Salah satunya yang dikenal luas adalah perupa dari Yogyakarta, Agus Suwage.

Pada tahun 2006, Agus Suwage mengapropriasi Mona Lisa Leonardo da Vinci dengan menambahkan gestur merokok.

Agus Suwage, I Want to Live Another Thousand Years Series Mona Lisa, 2006, oil paint, canvas, 120 x 150 cm. ()

Adakah yang menuduh Agus Suwage mencuri dari Da Vinci? Tidak ada!

Baca Juga: Virtual Event, Solusi bagi Para Event Organizer Hadirkan Acara Online

Terkait isu Twisted Vacancy dan Ardneks, Wahyudin menanggapi, “Berdasar pengalaman di dunia seni rupa kontemporer, apa yang dilakukan oleh Twisted Vacancy bukanlah plagiarisme, melainkan apropriasi.”

Medium yang dihadirkan Twisted Vacancypun dalam bentuk bergerak, berbeda dengan Ardneks.

“Yang saya lihat, Twisted Vacancy memiliki kecenderungan artistik yang sama dengan Ardneks. Akan tetapi, tak ada seorang pun yang bisa melarang itu. Jadi, saya heran dengan isu plagiarisme ini, khususnya yang menimpa Twisted Vacancy.”

Baca Juga: Gandeng Shopee, Kickfest Hadirkan Pameran Clothing Lokal Online Pertama di Indonesia