Sekolah Tatap Muka Bisa Mulai, Ini Hal-Hal yang Harus Diperhatikan

By Ratih, Rabu, 31 Maret 2021 | 16:25 WIB
(ilustrasi) Persiapan sekolah tatap muka (istock)

NOVA.id - Mendikbud Nadiem Makarim meluruskan kesalahpahaman mengenai kebijakan sekolah tatap muka.

Wacana yang beredar menyebutkan sekolah tatap muka akan dimulai Juli 2021 mendatang.

Padahal SKB 4 Menteri sebenarnya sudah mengizinkan tatap muka mulai dari sekarang.

Baca Juga: Lengan Nyeri Setelah Vaksinasi Covid-19? Lakukan Gerakan Ini

"Jadi bukan diterapkan di Juli 2021, tapi aspirasinya semua sekolah sudah belajar tatap muka di Juli 2021. Itu sesuai keputusan SKB 4 Menteri," ujarnya, dilansir dari Kontan.

Lebih lanjut, sekolah tatap muka bisa dilakukan jika tenaga pendidik sudah mendapat vaksin.

"Jadi bukan di Juli mulai dibuka, tapi mulai hari ini. Jadi bagi guru dan tenaga kependidikan sudah divaksinasi, maka bisa belajar tatap muka," sambungnya.

Baca Juga: 4 Tips Mudah dalam Mengatasi Obesitas Selama Pandemi Covid-19

Nadiem menjelaskan, kapasitas belajar tatap muka di sekolah sebesar 50%.

Untuk itu, sekolah juga harus tetap membuka pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari rumah masing-masing siswa.

"Jadi orangtua yang bisa memilih, apakah anaknya belajar tatap muka atau tetap PJJ dari rumah," terang dia.

Baca Juga: Disebut Kebal Vaksin, Varian Virus Corona N439K Terdeteksi di Indonesia

Menurut Nadiem, pelaksanaan PJJ yang terlalu lama akan berakibat buruk pada siswa.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar.

"Makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi. Mungkin, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan," jelasnya.

Baca Juga: Jaga Diri Saat Traveling Selama Pandemi dengan Pembayaran Non-Tunai Shopee Pay

Kendati demikian, Nadiem Makarim meminta agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan.

Hal itu akan membuat sekolah tatap muka menjadi lebih efektif.

"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," tandasnya.

Baca Juga: Tak Selalu Gejala Covid-19, Ini Beberapa Penyebab Seseorang Tidak Bisa Rasakan Makanan

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)