NOVA.id - Dalam dunia pariwisata, unsur tulisan menempati porsi yang sama pentingnya dengan foto dan video.
Bahkan penulisan pariwisata atau travel writing, terbukti telah eksis jauh sebelum foto dan video ditemukan.
Sebagai contoh adalah catatan perjalanan Marcopolo pada abad ke-13 yang merekam keberadaan Jalur Sutra, kekaisaran China-Mongol hingga wajah Malaka, dan kerajaan Jawa.
Baca Juga: Kartini Masa Kini: Perempuan di Balik Pembangunan Air Minum dan Sanitasi di Pedesaan
Atau Kakawin Nagarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada abad ke-12, yang mencatat perjalanan Prabu Hayam Wuruk (Raja keempat Majapahit) ke berbagai daerah kekuasaannya.
Untuk saat ini penulisan pariwisata, khususnya di Indonesia, telah berkembang dan melaju dengan pesat. Nama-nama seperti Agustinus Wibowo, Trinity, Claudia Kaunang, dan lainnya adalah contoh bagaimana penulis pariwisata juga berkontribusi besar dalam perkembangan dunia pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di tengah masa pandemi Covid-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pandemi COVID-19 memperlihatkan betapa gigihnya masyarakat Indonesia, terutama pelaku ekonomi kreatif untuk berkolaborasi, beradaptasi, dan berinovasi.
Baca Juga: Seru! Ini Cerita Dua Traveler Perempuan Indonesia yang Menantang