Abbott Panbio Luncurkan Rangkaian Alat Tes Covid-10 yang Nyaman

By Dionysia Mayang Rintani, Minggu, 16 Mei 2021 | 15:07 WIB
Abbott Panbio Luncurkan Rangkaian Alat tes Covid-10 yang Nyaman (istock)

NOVA.id – Hingga kini, pandemi covid-19 berlangsung setahun lebih dan berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikannya.

Salah satunya, adalah dengan melakukan 3 T atau tracing, testing, dan treatment yang berguna untuk identifikasi awal Covid-19, sehingga cepat cegah penyebarannya.

Sementara, pemerintah telah menetapkan swab antigen sebagai salah satu metode testing yang dapat digunakan.

Baca Juga: Jadi Syarat Masuk DKI Jakarta dan Bali, Pemerintah Tetapkan Kisaran Harga Tes Antigen

Menyadari pentingnya tes swab antigen yang bukan hanya akurat dan cepat tapi juga nyaman digunakan, Abbott, perusahaan peralatan medis dan perawatan kesehatan asal Amerika mengeluarkan produk swab antigen terbaru yaitu Abbott Panbio Antigen Nasal.

“Abbott fokus untuk membawa serangkaian alat tes Covid-19 yang andal, cepat, akurat, dan nyaman ke Indonesia secepat mungkin untuk membantu mengatasi pandemi ini,” ungkap Sanjeev Johar, Wakil Presiden Divisi Bisnis Diagnostik Cepat Abbott Asia Pasifik.

Menurut dr. Indah Susanti, dokter yang sering menangani pengetesan swab PCR dan antigen, bahwa sangat penting untuk memastikan test kit yang digunakan (untuk test antigen) sudah sesuai memiliki izin edar dari Kemenkes, telah direkomendasikan oleh WHO, atau memiliki keakuratan yang ditetapkan pemerintah yaitu memiliki sensitivitas ≥ 80% dan spesifisitas ≥ 97%.

Baca Juga: Susul Bali, Pemprov DKI Jakarta Wajibkan Tes Antigen Saat Keluar Masuk Wilayahnya

Lebih jauh dr. Indah menceritakan bahwa ia sering menerima keluhan pasien yang merasa tidak nyaman baik ketika proses pengambilan sampel sekresi maupun setelahnya terutama pada anak-anak.

Karena proses yang kadang menimbulkan traumatis tersebut, terkadang nakes seperti dirinya harus berada dekat dengan pasien untuk waktu yang lebih lama dan hal tersebut tentu meningkatkan risiko penularan.

Maka dari itu nakes harus selalu berhati-hati dan melengkapi dirinya dengan pelindung yang maksimal.

Baca Juga: Jalani Swab Test Covid-19, Nagita Slavina Lemas Ketakutan sampai Ditegur Petugas Medis

Abbott Panbio antigen nasal menjawab kondisi tersebut karena penggunaannya cenderung mudah, untuk pengambilan sampel hanya sedalam 2 cm dari lubang hidung, sehingga meminimalkan refleks yang mengganggu seperti batuk dan bersin tanpa mengurangi keakuratan hasilnya.

Alat ini memiliki sensitivitas 98,1% dan spesifitas 99,8%.

Alat yang kini tersedia di banyak point of care dapat digunakan tanpa laboratorium maupun alat instrumen tambahan lain dan mampu mengidentifikasi pasien yang tertular Covid-19 dalam waktu 15 menit sehingga cocok digunakan untuk pengujian dalam skala besar.

Baca Juga: Nangis Sambil Usir Temannya, Nia Ramadhani Tak Terima saat Direkam, Ada Apa?

 

 

Abbott Panbio Antigen Nasal diklaim sebagai satu-satunya produk antigen nasal yang telah mendapat rekomendasi Emergency Used Listing (EUL) WHO dan tentunya telah memiliki izin edar dari Kemenkes hingga memenuhi syarat penggunaan yang ditetapkan oleh kemenkes.

“Berdasarkan studi epidemiologi, Indonesia menghadapi potensi ledakan kasus Covid-19 paska Idul Fitri dan hal tersebut sudah pernah terjadi di Indonesia,” tutur Dr. Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (cand.), Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health, Griffith University Australia.

Dr. Dicky menekankan pentingnya memperkuat survailans epidemiologi di masyarakat seperti pengumpulan data deteksi kasus, sistem pelaporan, pengolahan, analisis hingga interpretasi data yang dapat dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan.

Baca Juga: Jelang Proses Persalinan, Rianti Cartwright dan Cassanova Alfonso Lakukan Segudang Persiapan hingga Swab Test

Selain itu aspek-aspek umum di layanan kesehatan juga harus diperkuat  misal adanya program jangkauan ke rumah-rumah, penguatan sistem kesehatan (SDM, alat, obat, dan lainnya), menyiapkan  mekanisme rujukan serta penguatan survailans genomic (di level pusat).

Memberlakukan pembatasan pergerakan manusia (seperti PSBB) sebelum masa liburan tiba juga harus dilakukan untuk mengurangi risiko sakit.

Meski telah mendapatkan vaksinasi, setiap individu harus memiliki prinsip jaga diri dan menjaga konsistensi dalam penerapan protokol kesehatan.

Baca Juga: Menyayat Hati, Anak Laki-Laki Ini Kehilangan Nyawa Gara-Gara Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung, Meninggal Dunia 24 Jam setelah Masuk Rumah Sakit

Kesimpulannya, melakukan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilisasi/interaksi) dan 3T masih merupakan cara yang paling efektif untuk menanggulangi pandemi selain menguatkan survailans epidemiologi.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)