Minat Investasi Masyarakat Tinggi Tapi Tak Dibarengi Literasi yang Cukup? Apa yang Terjadi?

By Dinni Kamilani, Senin, 17 Mei 2021 | 14:03 WIB
Ilustrasi (Istock )

NOVA.id - Pergerakan dunia ekonomi yang cepat, situasi pandemi, ditambah evolusi digital yang mengubah cara transaksi perbankan saat ini, menimbulkan keraguan dalam mengambil keputusan berinvestasi.

Di sisi lain, mereka memiliki aspirasi untuk terus mengembangkan kekayaan agar dapat menikmati hidup yang lebih seimbang.

Sebagai hasilnya, minat investasi yang tinggi untuk mengembangkan kekayaan terhalang keraguan dalam membuat keputusan investasi yang tepat.

Baca Juga: Ini Cara Investasi Emas di Aplikasi e-mas, Ikuti Langkahnya!

Bank DBS Indonesia melakukan riset kepada kalangan nasabah priority banking untuk mengetahui lebih dalam aspirasi dan perilaku mereka seputar perencanaan serta pengembangan finansial.

Dari hasil riset tersebut, ditemukan dua tipe psikografis nasabah prioritas. Nasabah tipe pertama bergerak agresif dalam memenuhi aspirasi sehingga berani mengeksplorasi peluang investasi yang berisiko tinggi.

Sementara nasabah tipe kedua cenderung pasif dalam menumbuhkan kekayaannya karena sudah merasa cukup dengan kondisi finansialnya, sehingga lebih memilih instrumen investasi yang berisiko lebih rendah.

Baca Juga: Ini Ketentuan dan Cara Investasi Emas Online di Pegadaian Digital