NOVA.id - Kita mungkin sering mendengar bahwa rasa syukur berkaitan dengan kebahagiaan.
Padahal, rasa syukur bisa menyebabkan hal yang buruk, jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
Misalnya saja saat kita merasa bersyukur pada pekerjaan kita jalani.
Rupanya, bersyukur karena pekerjaan bisa menyebabkan hal buruk dalam kehidupan kita. Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari BrightSide.
Baca Juga: Cara Diet yang Sekaligus Bisa Kurangi Stres, Lakukan 5 Tips Ini
1. Kita mentolerir hal-hal yang membuat kita tidak bahagia
Tak sedikit orang dipaksa untuk merasa bersyukur atas sesuatu yang tidak mereka sukai, khususnya saat masih kecil.
Misalnya, saat kita tidak ingin makan sayur, orang tua kita akan berkata, "Syukurlah kamu masih punya makanan".
Baca Juga: Sang Suami Divonis Kanker, Tasya Kamila Stres hingga Alami Rambut Rontok
Kita pun tumbuh dewasa dan menerapkan cara berpikir tersebut di tempat kerja, menekan diri kita sendiri untuk mengungkapkan rasa syukur.
Kita mungkin sering berkata kepada diri sendiri “Bisa jadi ada hal yang lebih buruk" dalam situasi yang sulit.
Ya, kita terlalu sibuk mendorong diri sendiri untuk bersyukur atas pekerjaan, yang tanpa kita sadari sebenarnya kita tak menyukai pekerjaan itu.
Baca Juga: Menikah dengan Sahabat Bisa Bikin Lebih Bahagia, Ini 4 Alasannya
2. Kita jadi terbiasa menutupi emosi negatif
Saat kita memaksakan diri untuk bersyukur, kita mungkin mulai menggunakan taktik "melewati rasa syukur" untuk menghindari dan menekan perasaan negatif.
Kita mengatakan kepada diri sendiri bahwa kita tetap merasa bersyukur meski kita sebenarnya merasa sedih, stres, cemas, atau lelah.
Baca Juga: Stres pada Ibu Hamil Bisa Berefek Jangka Panjang, Ini Penjelasannya
Jika hal itu dilakukan, Sahabat NOVA bisa saja melewatkan tanda bahaya yang seharusnya membuat kita khawatir bahwa ada sesuatu yang salah.
Jelas, ini tidak sehat, dan ini tidak akan memungkinkan kita untuk melihat efek positif dari rasa syukur yang tulus saat mengalami hal negatif.
Akhirnya, perasaan negatif akan menyusul - kemungkinan dengan intensitas yang lebih tinggi.
Rasa terima kasih yang dipaksakan juga membuat kita mengabaikan bagaimana perasaan tersebut dapat memotivasi kita untuk memperbaiki situasi.
Baca Juga: Bekerja dari Rumah Bikin Kelelahan Digital? Ini Tips Mengatasinya
3. Membuat kita lebih rentan terhadap atasan
Rasa syukur yang salah tempat dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh pemberi kerja, baik untuk memanipulasi kita agar bekerja berlebihan atau untuk memangkas gaji sebagai alasan untuk memberhentikan kita.
Para atasan tahu kita tidak akan mengeluh atau berhenti karena mereka takut tidak akan menemukan pekerjaan baru.
Nah, ketika kita memaksa bersyukur karena memiliki pekerjaan ini, kita akan merasa terbatas untuk membela hak-hak kita di kantor.
Rasa syukur yang dipaksakan mengarahkan kita pada kerja berlebihan, meningkatkan stres, dan ketidakpuasan terjadap pekerjaan dan hidup.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)