Pengalaman Rapid Test Antigen Lebih Nyaman dengan Pilihan Ini

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 4 Juni 2021 | 15:45 WIB
Ilustrasi rapid test antigen (Istock)

NOVA.id – Proses rapid test antigen dengan memasukan alat test yang cukup panjang sampai ke bagian paling atas tenggorokan yang posisinya di belakang hidung memang sering dikeluhkan oleh banyak pasien khususnya bagi yang baru pertama kali menjalani tes swab antigen.

Pada kasus tertentu, sejumlah pasien bahkan mengalami luka berdarah pada hidung pasca tes swab antigen berlangsung.

Tidak heran kalau proses tersebut bisa menimbulkan trauma tersendiri, apalagi bagi anak-anak yang kulit hidungnya relative lebih sensitif dibandingkan orang tua.

Baca Juga: Ramadhan 2021, MUI Keluarkan Fatwa Tes Swab PCR Tak Batalkan Puasa

Namun Tri Laksono, seorang karyawan swasta yang tertempat tinggal di Bogor menemukan solusinya. 

Pertengahan April, saat akan melakukan perjalanan keluar kota dengan kendaraan pribadi bersama keluarganya, ia melakukan rapid test antigen sekeluarga di sebuah klinik yang menyediakan drive thru di Bogor.

Di klinik lab tersebut, Tri mendapatkan 2 jenis tawaran swab rapid test antigen yaitu paket standar dan premium.

Baca Juga: Tes Swab untuk Liburan Tahun Baru, Dea Annisa Justru Dinyatakan Positif Covid-19, Begini Kondisinya Sekarang

“Kami memilih yang premium menggunakan Panbio Antigen Nasal dari Abbott karena tingkat akurasinya tinggi. Apalagi dibandingkan dengan paket yang standar, selisih biayanya tidak terlalu jauh, tidak sampai 50 ribu rupiah,” ujarnya.

Alat rapid tes Panbio™ COVID-19 Ag adalah alat uji aliran lateral untuk deteksi cepat kualitatif virus SARS-CoV-2 yang andal, praktis, dan terjangkau.

 Panbio COVID-19 Ag bertanda CE, telah menerima Emergency Use Listing (EUL) atau Daftar Penggunaan Darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan telah memiliki izin edar dari Kemenkes hingga memenuhi syarat penggunaan yang ditetapkan oleh Kemenkes.

Baca Juga: Sudah Persiapkan Diri untuk Tanding di Thailand Open, Kevin Sanjaya Justru Dinyatakan Positif Covid-19: Ini Pelajaran untuk Saya

Tes rapid Abbott Panbio antigen nasal tidak memerlukan instrumentasi dan memberikan hasil sekitar 15 menit.

Dengan proses yang mudah, alat ini sangat cocok untuk pengujian dalam skala besar pada berbagai keadaan dan kondisi masyarakat.

Hasil studi klinis oleh Abbott terhadap 585 sampel menunjukkan bahwa uji Panbio COVID-19 Ag memiliki sensitivitas (kecocokan positif) sebesar 98,1% dan spesifisitas (kecocokan negatif) 99,8% pada orang yang diduga terpapar COVID-19 atau mengalami gejala-gejala akibat virus tersebut dalam tujuh hari terakhir.

Baca Juga: Rapid Antigen dan Swab Antigen Sempat Viral, Apa Perbedaan Keduanya?

Selain akurasinya yang tinggi, Tri Laksono tidak menduga, proses pengambilan sampel sekresi dengan alat dari Abbott Panbio antigen nasal ternyata tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali.

Proses usap hidung untuk mengumpulkan spesimen tidak berlangsung invansif karena hanya membutuhkan pengambilan sampel sedalam 2cm dari permukaan lubang hidung.

 

Perkara teknik ini, Hilda, tenaga kesehatan yang menangani lab drive thru Halodoc di Tomang, Jakarta sejak Januari 2021 menjelaskan, efektivitas dan kenyamanan pasien dalam proses pengambilan sampel sekresi merupakan salah satu kelebihan metode dan teknologi dari Panbio Abbott antigen nasal. 

Baca Juga: Koordinator Relawan Satgas Covid-19 Sorot Artis Lakukan Tes Swab Mandiri: Dapat Alatnya dari Mana?

Berbeda dengan alat lain yang proses pengambilan sampelnya sampai ke nasofaring (sampai ke pangkal tenggorokan), Abbott Panbio antigen nasal ini mudah dilakukan yaitu hanya di dinding hidung dengan kedalaman 2cm dari ujung hidung.

“Sejauh ini tidak ada kata lain selain nyaman dibandingkan alat lain yang membuat pasien merasa kurang nyaman karena pengambilan sampelnya lebih dalam,” ujarnya

Sementara itu, sebagai  pegawai pada sebuah lembaga independen pengawas persaingan usaha, Nugraheni mendapat jadwal dinas keluar kota minimal sekali sebulan.

Baca Juga: BCL dan Edric Tjandra Lakukan Tes Swab Mandiri, Koordinator Relawan Satgas Covid-19: Sangat Tidak Disarankan!

Sesuai aturan pemerintah, ia pun harus selalu menunjukan surat keterangan hasil negative rapid test antigen yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1x24 jam sebelum keberangkatan.

“Waktu awal-awal sih suka agak cemas, tapi lama-lama jadi biasa. Tapi yang kadang kadang bikin males, karena skill petugas yang menangani beda-beda. Ada yang lembut jadi tidak terasa sakit, tapi banyak juga yang nyolokinnya sadis sampai keluar air mata. Ada juga yang nyoloknya secukupnya sehingga terasa lebih nyaman,” kisahnya tentang proses rapid test antigen yang sering ia alami.

Tak beda jauh dengan Nugraheni, Dwi dan Mayra juga mengaku proses rapid test antigen sering menjadi momok tersendiri karena ketidaknyamanan yang mereka rasakan.

Baca Juga: Rutin Lakukan Swab, Istri Sandiaga Uno Positif Terinfeksi Covid-19, Begini Kondisinya

“Sakit banget karena nyoloknya sampai ke belakang hidung, aku sampai sering nangis,” ujar Dwi, jurnalis yang selama masa pandemi covid ini sempat mendapatkan tugas  liputan keluar kota.

Selain untuk keperluan bepergian, beberapa kali rapid test antigen juga harus ia alami saat masuk sebuah perkantoran/instansi untuk keperluan terkait tugas jurnalistiknya.   

“Kalau nggak pinter nakesnya dan terlalu dalam nyoloknya, memang suka sakit. Makanya, kalau ada alternatif rapid test yang lebih nyaman, saya mau juga,” timpal Mayra, pegawai Ditjen Migas yang hampir tiap minggu melakukan perjalanan dinas keluar kota.

Baca Juga: Rapid Test, Tes Swab, dan Serologi, Mana yang Lebih Akurat?

 

 

Metode swab antigen bertujuan untuk mencari/mendeteksi adanya protein dari virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19. Selain mengungkapkan bila seseorang terinfeksi patogen seperti virus SARS-CoV-2, rapid test antigen juga bisa digunakan sebagai tes skrining, sehingga tindakan pencegahan penularan infeksi dapat segera dilakukan.

Hilda mengakui, sejauh ini permintaan swab antigen dengan metode nasofaring memang masih lebih banyak dibandingkan metode nasal di lab Tomang.

Namun menurutnya,  setelah diberi tahu kelebihan teknik nasal baik dari sisi kenyamanan maupun efektivitas serta akurasinya yang tinggi, pasien-pasien tersebut biasanya memilih beralih ke Panbio antigen nasal.

Baca Juga: Doni Monardo Pastikan Protokol Kesehatan Diterapkan di Pengungsian Erupsi Gunung Merapi

Tak hanya memberikan rasa nyaman kepada pasien, proses pengambilan sampel sekresi yang simple juga memberi kemudahan kepada tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.

Nakes tidak perlu waktu lama untuk berinteraksi dengan pasien sehingga meminimalkan risiko yang mengganggu seperti batuk dan bersin.

Dengan waktu pengambilan sampel yang lebih singkat, tindakan menggunakan Panbio antigen nasal ini juga bisa mengurangi risiko nakes tertular virus COVID-19.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)