Terpapar Covid-19 Tapi Bergejala Ringan, Begini Cara Isoman yang Betul

By Sheila Respati, Sabtu, 3 Juli 2021 | 20:09 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri Covid-19. (Pexels/Edward Jenner)

NOVA.id – Saat ini, kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tengah mengalami lonjakan. Hal tersebut membuat bed occupancy rate (BOR) atau jumlah keterisian tempat tidur di rumah sakit ikut meningkat. Oleh  sebab itu, pasien yang terkonfirmasi positif dengan gejala ringan disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Meski demikian, banyak pasien dan anggota keluarga pasien masih belum memahami bagaimana cara isolasi mandiri yang aman dan sehat.

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan penyakit dalam dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, dr Andi Khomeini Takdir, Sp PD (K-Psi) menyampaikan kiat untuk melakukan isolasi mandiri.

“Pertama-tama, saat melakukan isolasi mandiri di rumah, pasien harus memakai masker. Kedua, kamar pasien harus terpisah dan pastikan jendela kamar yang menjadi tempat isolasi mandiri terbuka,” terangnya dalam webinar Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, menurut rilis yang diterima NOVA.id, Sabtu (3/7/2021).

Baca Juga: Catat, Ini Deretan Vitamin untuk Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri

Pasien yang menjalani isolasi mandiri, lanjut dr Andi, juga harus mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Guna memastikan asupan makanan teratur dan terjaga gizinya, anggota keluarga yang tengah melakukan isolasi mandiri harus terus saling mendukung dan mengingatkan.

“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, peran dokter dan perawat untuk mendukung selera makan pasien agar tetap terjaga dijalankan oleh keluarga,” lanjutnya.

Dengan memilih isolasi mandiri, kata dr Andi, juga tidak berarti pasien boleh mendiagnosis dan mengobati diri sendiri.

Saat melakukan isolasi mandiri, pasien sebaiknya tetap memantau kondisi tubuh dari waktu ke waktu. Apabila gejala terasa semakin berat, pasien diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter.

Pada webinar tersebut, aktor dan presenter Ben Kasyafani hadir membagikan pengalamannya melakukan isolasi mandiri. Untuk diketahui, Ben sempat terpapar Covid-19 pada November 2020.

Baca Juga: Ini 4 Tips Merawat Anak yang Positif Covid-19 Saat Isolasi Mandiri

“Saat itu, anak dan istri saya dites negatif sehingga kami memisahkan diri. Secara total saya melakukan isolasi mandiri di kamar sendiri selama 20 hari,” ungkap Ben.

Ia mengimbau pasien Covid-19 yang tengah melakukan isolasi mandiri untuk tetap berpikir positif. Selain itu, kata Ben, pasien juga perlu menelaah setiap informasi yang diterima mengenai Covid-19. Pastikan informasi tersebut valid.

“Kita harus terus berpikir positif. Energi kita harus fokus untuk  mencari solusi dari pandemi ini. Mulailah mencari informasi mengenai Covid-19 yang benar agar  kita bisa cepat mencari solusinya,” tambah Ben.

Protokol kesehatan jangan kendor

Pada webinar tersebut, dr Andi juga mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya semakin mengetatkan protokol kesehatan. Menurutnya, apapun varian virus yang tengah beredar, apabila protokol kesehatan diterapkan dengan baik, penularan dapat dicegah.

Baca Juga: Negatif Covid-19, Paula Verhoeven Beberkan Kegiatannya Selama Isoman

Ia menyampaikan, saat ini tenaga kesehatan sudah kelelahan, akibat lonjakan jumlah pasien Covid-19. Dengan melakukan langkah pencegahan, kata dr Andi, masyarakat tidak akan sakit sehingga rumah sakit pun tidak akan penuh seperti saat ini.

“Kunci pencegahannya adalah protokol kesehatan. Saat ini, masker harus dikenakan dua lapis. Saat ini, masker harus dikenakan dua lapis. Menurut Centers for  Disease Control and Prevention (CDC) (masker dua lapis) dikatakan mampu meningkatkan proteksi dari 60 sampai 80 persen menjadi 90 persen,” kata dr Andi.

Pengetahuan baru mengenai masker tersebut, katanya, sebaiknya tidak sebatas diketahui saja, tetapi juga dijadikan kebiasaan. Ia mengatakan, apabila masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin pandemi bisa terkendali. (*)