Mengenal Istilah Proning, Diklaim Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

By Widyastuti, Senin, 5 Juli 2021 | 12:30 WIB
Pulse oximeter adalah alat medis untuk mengecek kadar oksigen dalam darah (pixabay.com)

NOVA.id - Saat ini kita semua sedang berjuang melawan Covid-19 yang makin tinggi kasus positifnya setiap hari.

Namun, di tengah-tengah kasus positif Covid-19, kini muncul juga merebaknya kasus saturasi oksigen menurun saat menjalani isolasi mandiri, belakangan jamak beredar saran agar pasien Covid-19 diberi bantuan teknik proning atau proning position.

Kadar saturasi oksigen normal berkisar antara 95 persen sampai 100 persen. Saturasi oksigen mulai menurun ketika kadarnya di bawah 94 persen.

Proning disebut potensial untuk membantu meningkatkan saturasi oksigen bagi pasien yang menderita gangguan pernapasan.

Baca Juga: Kerap Disinggung Tak Kunjung Punya Anak, Begini Respons Dhini Aminarti

Jauh sebelum pandemi corona SARS CoV-2, metode ini sebenarnya sudah dipraktikkan di AS sejak beberapa dekade lalu.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu proning, manfaatnya untuk Covid-19, sampai tekniknya.

Baca Juga: Solusi Nomor KK dan KTP jika Tidak Terdaftar di Pendaftaran CPNS 2021

Apa itu proning?

Proning position atau dikenal dengan proning adalah teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara mengatur posisi tidur tengkurap pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan.

Melansir Penn Medicine, pada 1970 silam, sejumlah dokter di AS mulai memanfaatkan proning untuk membantu mengatasi sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

ARDS adalah gangguan pernapasan berat karena penumpukan cairan di alveoli atau kantong udara kecil di paru-paru. Masalah kesehatan ini ditandai dengan gejala sesak napas berat.

Penyebab ARDS dapat berasal dari sepsis, pneumonia berat, dan infeksi virus corona SARS-CoV-2 (Covid-19).

Dalam kasus Covid-19, ARDS merupakan penyebab kematian pada pasien Covid-19.

Baca Juga: Baju dan Aksesori yang Sebaiknya Tidak Dipakai Saat Naik Pesawat