"Tetapi data yang ada saat ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan tidak seefektif Pfizer," sambung Faheem.
Meski begitu, Faheem tetap menyarankan agar vaksinasi menggunakan Sinovac ataupun Sinopharm tetap dilakukan.
"Tetapi kalau adanya cuma Sinovac atau Sinopharm, ya tetaplah vaksin dengan itu," ucapnya.
Baca Juga: Penjelasan Kemenkes Soal Lokasi Vaksin Kedua Berbeda dari yang Pertama
Lebih lanjut, Faheem menganalogikan vaksin sebagai sabuk pengaman yang bisa meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas.
"Vaksin bekerja seperti sabuk pengaman tidak akan 100 persen menjaga anda untuk tidak kecelakaan. Tetapi paling tidak ada sedikit banyak gunanya menggunakan sabuk pengaman untuk mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas," jelasnya.
Faheem juga mengingatkan agar kita tidak merasa kebal terhadap covid-19 setelah menerima menerima salah satu dari kedua vaksin yang memiliki efikasi 60 hingga 70 persen tersebut.
Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Brand Ini Bersama DKI Jakarta Siapkan Mobil Vaksin Keliling