Lebih Efektif Vaksin Sinovac atau Pfizer? Ini Kata Dokter Faheem Younus

By Presi, Senin, 19 Juli 2021 | 10:13 WIB
Ilustrasi vaksinasi covid-19 (freepik.com)

NOVA.id - Vaksinasi merupakan salah satu cara yang dilakukan demi menekan penularan covid-19.

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa vaksin yang dipakai, seperti Sinovac, Sinopharm, hingga Pfizer.

Di antara tiga vaksin tersebut, dokter spesialis penyakit menular, Dr. Faheem Younus, MD mengakui bahwa vaksin Sinovac dan Sinopharm tidak seefektif vaksin Pfizer.

Baca Juga: Dr Faheem Younus Tak Setuju Ivermectin Dijadikan Obat Covid-19

"Ada kemungkinan bahwa Sinovac atau Sinopharm itu tidak seefektif Pfizer," ujar Faheem dalam Simposium Covid-19 HF Indonesia, HF USA, dan Gusdurian Indonesia, Sabtu (17/07) malam.

"Belum ada penelitian yang melihat dua-duanya secara kompetisi dan mendapatkan data kalau ditandingkan, antara Sinovac versus Pfizer seperti apa," sambung Faheem.

Namun, Faheem mengatakan, data saat ini menunjukkan bahwa vaksin Sinovac atau Sinopharm memang tidak seefektif Pfizer.

Baca Juga: Apakah Susu Beruang Bisa Menyembuhkan Covid-19? Ini Penjelasan Ahli

"Tetapi data yang ada saat ini menunjukkan bahwa ada kemungkinan tidak seefektif Pfizer," sambung Faheem.

Meski begitu, Faheem tetap menyarankan agar vaksinasi menggunakan Sinovac ataupun Sinopharm tetap dilakukan.

"Tetapi kalau adanya cuma Sinovac atau Sinopharm, ya tetaplah vaksin dengan itu," ucapnya.

Baca Juga: Penjelasan Kemenkes Soal Lokasi Vaksin Kedua Berbeda dari yang Pertama

Lebih lanjut, Faheem menganalogikan vaksin sebagai sabuk pengaman yang bisa meminimalisir risiko kecelakaan lalu lintas.

"Vaksin bekerja seperti sabuk pengaman tidak akan 100 persen menjaga anda untuk tidak kecelakaan. Tetapi paling tidak ada sedikit banyak gunanya menggunakan sabuk pengaman untuk mengurangi dampak kecelakaan lalu lintas," jelasnya.

Faheem juga mengingatkan agar kita tidak merasa kebal terhadap covid-19 setelah menerima menerima salah satu dari kedua vaksin yang memiliki efikasi 60 hingga 70 persen tersebut.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi, Brand Ini Bersama DKI Jakarta Siapkan Mobil Vaksin Keliling

 

"Setelah vaksin dua kali jangan merasa kebal terus menghadiri yang kita tahu di situ sangat ramai, orang-orang berkerumun."

"Jangan sesudah divaksin merasa bisa melakukan apa saja dan merasa kebal. Tetap harus mengambil langkah yang paling aman, karena kita sudah tahu bahwa efektivitas Sinovac atau Sinopharm hanyalah 60 70 persen," pungkasnya. 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)