5. Susu dan makanan olahan susu
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), komponen kunci untuk menjaga perut dari lemak adalah dengan menghindari FODMAP.
FODMAP adalah oligosakarida, disakarida, monosakarida dan poliol yang dapat difermentasi, yang merupakan karbohidrat rantai pendek (gula) yang diserap dengan buruk oleh usus kecil.
Beberapa orang tidak sensitif dan mungkin mengalami gejala yang buruk secara bertahap terhadap FODMAP apa pun.
Laktosa yang ditemukan di semua susu hewan adalah FODMAP yang paling terkenal. Laktosa dipecah di usus kecil oleh enzim yang disebut laktase.
Namun, tubuh menghasilkan lebih sedikit laktase seiring bertambahnya usia, yang berarti makanan olahan susu dengan laktosa dapat menyiksa perut dari waktu ke waktu.
IFFGD juga menetapkan, tingkat laktase yang tidak mencukupi dapat dipengaruhi oleh etnis. Mereka mencatat, hampir 100 persen orang Asia dan Indian Amerika memiliki tingkat laktase yang rendah dan banyak gangguan usus.
Baca Juga: Apakah Susu Beruang Bisa Menyembuhkan Covid-19? Ini Penjelasan Ahli
6. Bawang putih, bawang merah, dan gandum
Makanan tertentu seperti bawang merah, bawang putih, dan gandum mengandung sejenis serat yang disebut fruktan.
Bagi sebagian orang, fruktan sulit dicerna dan dapat menyebabkan perut kembung. Menurut penelitian di Current Gastroenterology Reports tahun 2014, membatasi serat ini dalam makanan dapat mengurangi berbagai gangguan pencernaan.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan karena ada beberapa faktor yang mungkin mendorong intoleransi makanan setiap orang.
Baca Juga: Tips Masak Cepat untuk Pemula: Begini Cara Membuat Bawang Goreng Renyah dan Tahan Lama