2. Varian Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta
Varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020.
Varian B.1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody, akan tetapi belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan diduga varian ini mempengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.
Varian ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi.
Baca Juga: Mitos Vaksin Covid-19 Banyak Beredar, Ini Penjelasan dari Ahli
3. Varian Brasil P.1 disebut Gamma
Varian P.1 merupakan varian yang ditemukan di Brasil.
Varian ini juga sama dengan varian B.1.352 ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibody yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi.4. Varian India B.1.617.2 disebut Delta
Varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada varian Brasil, P1.
Adapun L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429. Varian ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Bisa Discan? Begini Penjelasannya