10 Varian Covid-19 yang Ada di Dunia, Banyak yang Mudah Menular

By Ratih, Selasa, 24 Agustus 2021 | 09:32 WIB
(Ilustrasi) Covid-19 delta varian (iStockphoto)

NOVA.id - Pemerintah Indonesia sejauh ini telah menggunakan 3 jenis vaksin Covid-19 yaitu Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna.

Terbaru, Pemprov DKI Jakarta juga sedang menyiapkan distribusi vaksin Pfizer yang baru saja sampai.

Berdasarkan hasil riset, vaksin-vaksin tersebut bisa memperkuat antibodi atau imun untuk menghadapi berbagai varian Covid-19.

Peneliti menemukan setidaknya ada 10 jenis varian Covid-19 yang ada di dunia.

Melansir Kompas.com, berikut ini ulasannya:

Baca Juga: Waspada! Ini Gejala Badai Sitokin yang Dialami Pasien Covid-19

1. Varian Inggris B.1.1.7 disebut Alpha

Varian B.1.1.7 merupakan varian yang pertama kali muncul di Inggris pada Desember 2020.

Studi awal mengenai varian baru tersebut menunjukkan potensi peningkatan penularan dan rawat inap.

Adapun sejumlah gejala dari varian baru ini yakni:

-Demam

-Batuk

-Sulit bernapas

-Menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman

-Keluhan pada saluran pencernaan

Baca Juga: Bukan Anosmia, Deddy Corbuzier Alami Ini Saat Positif Covid-19

2. Varian Afrika Selatan B.1.351 disebut Beta

Varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020.

Varian B.1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody, akan tetapi belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebelumnya mengatakan diduga varian ini mempengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.

Varian ini juga memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dan berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi. 

Baca Juga: Mitos Vaksin Covid-19 Banyak Beredar, Ini Penjelasan dari Ahli

3. Varian Brasil P.1 disebut Gamma

Varian P.1 merupakan varian yang ditemukan di Brasil.

Varian ini juga sama dengan varian B.1.352 ditemukan lolos dari netralisasi saat diinkubasi dengan antibody yang dihasilkan sebagai respon terhadap gelombang pertama pandemi.4. Varian India B.1.617.2 disebut Delta

Varian B.1.617 merupakan varian baru dari mutasi ganda E484Q dan L452R. E484Q mirip dengan E484K, yang merupakan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan B.13.53 dan pada varian Brasil, P1.

Adapun L452R juga terdeteksi dalam varian virus California, B.1.429. Varian ini diangggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Bisa Discan? Begini Penjelasannya

5. Varian Amerika Serikat B.1.427/B.1.429 disebut Epsilon

Varian baru ini merupakan varian Callifornia. Melansir dari CNBC, varian ini diperkirakan menyumbang 52 persen kasus Covid di California, 41 persen di Nevada, dan 25 persen di Arizona.

CDC juga telah mengklasifikasikan varian ini sebagai varian kekhawatiran yang berarti ada bukti bahwa varian ini mengarah pada peningkatan penularan dan penyakit yang lebih parah.

6. Varian Brasil P.2 disebut Zeta

Varian P2 adalah varian lain selain varian P1 yang terdeteksi lebih dulu di Brazil.

Varian ini juga telah terdeteksi lebih dahulu di Inggris dan dilaporkan menyebar di Rio de Janeiro.

Varian ini meskipun mengandung E484K namun diangggap tak cukup untuk menetapkannya masuk sebagai Varian kekhawatiran.

Varian P2 tidak mengandung mutasi penting lain sebagaimana yang dibawa varian P1.

Baca Juga: Masyarakat Umum Bisa Dapat Vaksin Moderna, Ini Syarat Lengkapnya

7. Varian B.1.525 disebut Eta

Varian B.1525 adalah varian yang baru-baru ini diidentifikasi di Inggris.

Para ilmuwan mengawasi varian ini karena memiliki beberapa mutasi pada gen protein lonjakan.

Mutasi tersebut atermasuk adanya E484 K. Meski demikian sejauh ini taka da bukti bahwa B1525 lebih menular atau mengarah ke penyakit yang lebih parah.

8. Varian Filipina P.3 disebut Theta

Varian asal Filipina ini dideteksi di Filipina pada 13 Maret 2021 dan ditemukan pada sampel lokal Filipina.

Mengutip dari Rappler, meskipun belum cukup bukti varian tersebut berdampak pada kesehatan masyarakat namun tetap ada kemungkinan virus lebih menular dibandingkan versi asli SARS-CoV-2.

Baca Juga: Setelah Kena Covid-19, Berapa Lama Anosmia Bisa Sembuh? Ini Jawabannya

9. Varian Amerika Serikat B.1.526 disebut Iota

Varian B.1526 mulai ditemukan pada sampel yang dikumpulkan di New York pada Bulan November 2021.

Belum diketahui apakah virus lebih menular dibandingkan virus aslinya.

Virus juga belum tersebar luas, namun tampaknya menyebar cukup efisien melalui wilayah metropolitan New York dan sekitarnya.

10. Varian India B.1.617.1 disebut Kappa

Varian kappa merupakan varian baru yang terdiri dari mutasi ganda.

Di India, yang melaporkan lebih dari 2,7 juta kasus infeksi, sub-garis keturunan B1617,1 dan B1617,2 ditemukan masing-masing pada 21 persen dan 7 persen dari semua sampel.

B1617.1 dan B1617.2 terbukti resisten terhadap antibodi Bamlanivimab yang digunakan untuk pengobatan COVID-19, serta "berkurangnya kerentanan terhadap antibodi netralisasi" untuk B1617.1.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ibu Menyusui jika Positif Covid-19?

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)