Rekomendasi Produk Lokal yang Ramah Lingkungan, Dari Madu hingga Anyaman Rotan

By Ratih, Minggu, 29 Agustus 2021 | 21:00 WIB
Salah satu rekomendasi produk lokal dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari ()

NOVA.id - Asosiasi pemerintah kabupaten untuk pembangunan lestari, yaitu Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), mempromosikan produk kabupaten yang bukan hanya diproduksi secara lokal, melainkan produk lokal lestari yang bersifat ramah lingkungan dan ramah sosial.

Dari sisi lingkungan, proses pembuatan dari hulu ke hilir tidak membahayakan lingkungan hidup. Bahan bakunya pun diambil dari alam yang terjaga dengan baik.

Sementara itu, dari sisi sosial, rekomendasi produk lokal tersebut bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang hidup di lingkungan lokasi usaha.

Yuk Pilih Lokal Aja!

Baca Juga: Rekomendasi Ayam Bakar Enak di Jakarta yang Wajib Dicoba

1. Gula Semut Aren PalmGo

Di daerah Gorontalo terdapat 164.000 pohon aren produktif. Namun, kebanyakan petani mengolahnya menjadi gula merah yang harganya relatif rendah atau menjadi minuman keras. Akibatnya, mereka harus menghadapi kasus hukum karena produk yang mereka hasilkan dinilai ilegal. Melihat kejadian tersebut, juga melihat banyak orang yang mengalami PHK akibat pandemi, Roni Nopo, Direktur Gula Semut PalmGo, mencari cara untuk membantu mereka, sekaligus mengolah potensi aren secara lestari.

Timbullah ide memproduksi gula semut. Melalui berbagai pendekatan dan sosialisasi kepada para petani aren, ia memberi pilihan kepada mereka: mengubah produksi atau berhadapan dengan hukum. "Mau tidak mau mereka mengubah produksi dan kami beri fasilitas berupa alat produksi. Kami juga yang akan menjadi pasar pertama para petani, menjamin produk mereka, serta mendampingi dalam hal cara produksi," kata Roni, yang sudah merangkul 55 petani dan mempekerjakan 12 pegawai. 

Ia menjelaskan, lokasi pohon aren yang kini dimanfaatkan jauh dari pemukiman petani. Jadi selain memanen dari pohon liar, sekarang para petani ini juga dianjurkan untuk menanam dan merawat pohon-pohon aren. Dengan begitu, jumlah produksi mereka meningkat. Roni pun tak segan setiap hari mendatangi dan mengawasi petani.

Dilihat dari segi rasa dan khasiat, gula semut PalmGo sama seperti gula lain. Hanya saja, produk mereka tidak menggunakan pengawet kimia sintetis, melainkan pengawet herbal alami dari akar kayu, kulit kayu, dan buah-buahan. Dari hasil uji BPOM, kadar airnya hanya 0,2% sehingga produk PalmGo lebih kering dan renyah. Kemasannya pun cantik.

Baca Juga: Rekomendasi Brand Lokal yang Sediakan Minuman Detoksifikasi dengan Rasa Menyegarkan