NOVA.id - Bisnis keluarga merupakan komponen perekonomian di Indonesia dengan persentase lebih dari 95%.
Mulai dari industri rumahan, level UMKM seperti pedagang tauge goreng sampai bisnis tingkat industri dan konglomerat.
Pemikiran awalnya baik sekali mungkin untuk segi praktisnya dan hasil keuntungan usaha akan tetap dalam keluarga. Namun sayangnya banyak dari bisnis keluarga tersebut yang awalnya berkembang baik tapi kemudian hancur terpecah belah di antara keluarga.
Tampaknya salah satu kemungkinan penyebab perpecahan ini adalah masalah komunikasi.
Bisnis keluarga memang sangat unik dan kompleks, karena adanya perbedaan peran, di mana anggota keluarga sebagai pemilik ataupun pengelola bisnis keluarga, di satu sisi mempunyai hubungan emosional, masalah ego dan adanya nilai-nilai tertentu yang mempengaruhi sifat hubungan mereka, tapi di sisi lain harus menitik beratkan pada peran yang formal dan profesional.
Untuk menjembatani kompleksitas peran anggota keluarga sehingga bisnis keluarga bisa bertahan, perlu dibina komunikasi yang efektif
Dra Diennaryati TjokroSuprihatono, M.Psi,Psikolog, memaparkan perlunya komunikasi yang efektif, ditinjau dari sudut psikologis, dalam webinar melalui aplikasi zoom, yang diselenggarakan oleh Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Fitra Bisnis Nusantara, pada Jumat, 27 Agustus 2021.
Diennaryati mengatakan bahwa yang membuat bisnis keluarga bisa bertahan adalah persatuan dalam keluarga yang mengutamakan komunikasi yang efektif.
Baca Juga: Tukar Kado, Ini Makna Hadiah yang Diberikan Lesti Kejora dan Rizky Billar di Acara Tasyakuran