NOVA.id - Hampir seminggu ini masyarakat menyorot tajam Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) atas masalah dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh karyawannya.
Bukan hanya itu saja, sikap KPI dinilai tak sejalan dengan norma yang ada oleh netizen.
Bahkan, kelakuan Ketua KPI Pusat, Agung Suprio membuat masyarakat geleng kepala.
Ya, mulai dari kasus dugaan pelecehan seksual, masalah Saipul Jamil, hingga mengucapkan omongan kasar di instagramnya, membuat netizen menilai Agung Suprio tak layak duduk di kursi ketua.
Berikut ini rangkuman 4 pernyataan Agung Suprio yang membuat netizen geram dan tak habis pikir atas tingkahnya.
1. Masyarakat diminta singkirkan HAM dan Saipul Jamil diperbolehkan tampil di televisi
Beberapa waktu lalu, Agung Suprio menegaskan bahwa Saipul Jamil bisa tampil di televisi hanya untuk konteks edukasi.
Hal ini sesuai dengan surat edaran yang telah dikirimkan oleh KPI pada lembaga penyiaran seperti televisi.
"Dia (Saipul Jamil) bisa tampil untuk kepentingan edukasi. Jadi misalnya ya, dia hadir sebagai ya bahaya predator, itu kan bisa juga ditampilkan seperti itu," tutur dia.
"Ini lawannya adalah etika, kepatutan itu, dan kita singkirkan HAM sementara. Toh dia tetep boleh tampil, bukan gaboleh tampil sama sekali, boleh tampil tapi dalam konteks edukasi," tambahnya.
Baca Juga: Akhirnya Buka Suara, Saipul Jamil Blak-blakan Bilang Masa Bodo Soal Petisi Boikot Dirinya
Pernyataannya ini pun menimbulkan emosi masyarakat luas. Warganet merasa tak habis pikir dengan omongan Ketua KPI Pusat tersebut.
Atas hal ini, KPI pun meminta maaf.
Komisioner KPI Mulyo Hadi Purnomo mengakui, diksi yang digunakan Agung Suprio dalam pernyataannya itu tidak tepat.
"Pertama, memang kami harus sampaikan permohonan maaf atas pilihan diksi yang sangat tidak tepat, sangat tidak pas, yang disampaikan oleh Ketua KPI," kata Mulyo dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (13/9/2021), dikutip dari Kompas.tv.
"Karena itu atas nama KPI, saya menyampaikan minta maaf atas pernyataan yang tidak tepat tersebut," imbuh Mulyo.
2. Menolak berdialog dengan pengacara korban dugaan pelecehan seksual dan meninggalkan studio Mata Najwa
Najwa Shihab berupaya untuk menemukan titik terang permasalahan dugaan pelecehan seksual yang terjadi di KPI dengan menghadirkan 2 kubu, yakni dari KPI, pihak korban, dan dari pihak LBH Apik.
Namun, Ketua KPI, Agung Suprio justru "kabur" dari studio Mata Najwa. Najwa mengungkapkan Agung tiba-tiba memutuskan untuk meninggalkan studio dan menolak berdialog dengan pengacara MS, korban pelecehan seksual di KPI.
"Ketua KPI tadi malam sudah hadir di studio Mata Najwa, bahkan sudah siap naik panggung tapi tiba-tiba menolak berdialog ketika pengacara MS, korban di KPI, sedang berbicara dan langsung keluar meninggalkan studio," tulis Najwa di kolom komentar unggahannya baru-baru ini.
Baca Juga: Najwa Shihab Bongkar Kelakuan Ketua KPI Pusat: Tiba-Tiba Menolak Berdialog
3. Sebut Upin Ipin adalah propaganda Malaysia dan ungkap alasan stasiun televisi yang jarang menayangkan kartun buatan Indonesia.
Upin Ipin, film kartun produksi Malaysia yang telah bertahun-tahun tayang di sebuah stasiun televisi di Indonesia, disebut Ketua KPI Agung Suprio sebagai propaganda.
Awalnya, Ketua KPI mengungkap penyebab stasiun televisi jarang menayangkan kartun buatan Indonesia. Salah satunya karena biaya produksinya tidak murah.
Polemik ungkapan Ketua KPI soal kartun Malaysia Upin Ipin menjadi sorotan publik.
Agung menceritakan Kartun Upin dan Ipin bisa mengenalkan citra Malaysia kepada dunia luar yang multikultural, ramah, dan religius. Hal itu disampaikan dalam Podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan di Youtube pada Kamis, 9 September 2021.
"Upin-Ipin itu bisa dikatakan propaganda, propaganda yang positif. Upin-Ipin itu bisa mengenalkan Malaysia atau citra Malaysia kepada dunia luar yang multikultural, sopan, ramah dan religius," kata Agung.
Baca Juga: Korban Dugaan Pelecehan Seksual di KPI Dipaksa Teken Surat Damai dan Tutup Kasus
"Lu tahu nggak Ipin Upin? Itu disubsidi oleh Pemerintah Malaysia. Jadi, ya propaganda pada akhirnya," tandasnya.
Tak cuma soal Upin Ipin, Agung Suprio juga mengungkapkan alasan mengapa stasiun televisi jarang menayangkan kartun buatan Indonesia.
Agung mengatakan bahwa besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan menjadi alasannya.
"Kalau kita produksi kartun Indonesia, itu mahal banget. Padahal orang yang buat kartun di Indonesia nggak kalah jago, dan banyak banget, nggak sedikit," tutur Agung Suprio.
"Kenapa kemudian, kita itu harus bicara strategi kebudayaan dalam pengertian luas pada akhirnya. Nggak bisa KPI memaksa TV untuk di jam tayang anak, harus produksi kartun," tutup Agung Suprio.
4. Menyensor kartun di tv bukanlah suruhan KPI dan sebut ucapan kasar di instagram
Ketua KPI Pusat Agung Suprio mengatakan bahwa KPI tidak pernah memberikan perintah pada televisi untuk menyensor tayangan tersebut.
Selaku Ketua KPI Pusat, Agung sendiri bahkan terkejut ketika melihat gambar Shizuka, salah satu tokoh di kartun Doraemon, disensor saat tayang di televisi.
"Kaget juga Shizuka pakai bikini disensor, eh diblur, gue itu kaget banget," kata Agung, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (9/9/2021).
Agung mengatakan bahwa lembaga KPI melakukan pengawasan pascatayang.
Baca Juga: KPID Jabar Minta KPI Beri Sanksi Acara Nikahan Lesty dan Rizky Billar
Sehingga, pihaknya tidak mengetahui bagaimana seluk-beluk program atau acara sebelum ditampilkan di televisi.
"Gue meminta di forum ini, di tempatnya Om Deddy nih ya, kepada semua industri penyiaran televisi untuk tidak mengeblur kartun, menyensor kartun, tampilkan apa adanya," ucap dia.
Kemudian, dalam instagramnya @agung_suprio, ia juga membalas pertanyaan netizen yang mempertanyakan kartun yang diblur.
Sayangnya, Agung Suprio memakai ucapan tak pantas dalam menjawab pertanyaan dari netizen tersebut.
Baca Juga: Saipul Jamil Bebas, Najwa Shihab Soroti Soal Glorifikasi dan Bahaya Normalisasi Kekerasan Seksual
"Pak, apa dasarnya Sandy (tokoh di kartun Spongebob Squarepants) kok diblur?" tanya seorang netizen.
"Yang ngeblur yang beg*. KPI gak pernah ngeblur," jawab Agung Suprio.
Mencuatnya kasus yang melibatkan KPI, instagram Agung Suprio kini dikunci sehingga netizen tak bisa meninggalkan komentar di sana.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)