Pada beberapa kasus skema ini biasanya berkedok usaha.
Tapi uang investor tidak digunakan untuk modal, uang dari investor justru dipakai untuk membayar keuntungan yang dijanjikan pada investor yang bergabung di awal.
"Investor yang datang belakangan bagaimana? dia dapat untung juga dari investor berikutnya, dan begitu seterusnya," kata Gozali.
Gozali menyebut, ada beberapa ciri-ciri umum skema Ponzi yang bisa dikenali.
Pertama, mereka menjanjikan imbal hasil yang tetap tiap bulan dengan angka imbal hasil sangat tinggi (>2 persen per bulan).
Baca Juga: Hindari FOMO Saat Investasi, Ini Pengertian dan Sederet Kerugiannya
Usaha mereka pun biasanya tidak jelas, maskudnya tidak memiliki skala ekonomi soal modal yang diperlukan.
Biasanya Iivestor lama diajak untuk menggaet investor baru dan mendapat bonus tambahan lagi.
Gozali mengatakan bahwa investasi haruslah logis atau masuk akal.
"Kalau minta modal terus tidak jelas maksimal berapa modal yang diterima, itu sudah jelas nggak masuk akal. Kalau kasih hasil luar biasa tinggi, padahal bisnisnya biasa aja, ya nggak masuk akal juga kan," kata Gozali.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)