Meski Aturan PPKM Melonggar, Bukan Berarti Masyarakat Bisa Abai

By Yussy Maulia, Senin, 27 September 2021 | 20:03 WIB
Siaran Pers dari Media Center Forum Medan Merdeka Barat 9 (FMB 9) yang digelar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Rabu (22/9/2021). (Tangkapan layar YouTube FMB9ID_IKP)

Nadia juga menyorot terkait kasus klaster Covid-19 di sekolah selama PTM dilakukan. Menurutnya, ada pelajaran yang bisa diambil dari kasus tersebut.

“Perlu kerjasama yang baik antara pihak sekolah, orangtua dan siswa. Protokol kesehatan sangat penting ditegakkan untuk menghindari penularan di komunitas, termasuk sekolah,” katanya.

Baca Juga: Meski Level PPKM Diturunkan, Vaksinasi dan Penggunaan Masker Tetap Wajib Dipertahankan

Hal yang harus diperhatikan di sekolah adalah cara menerapkan protokol kesehatan yang esensial, seperti menjaga jarak minimal satu meter, mengharuskan semua orang memakai masker, serta memastikan siswa dapat mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur.

Selain menggerakkan vaksinasi dan edukasi protokol kesehatan, Nadia juga menekankan pentingnya melawan misinformasi dan hoaks yang beredar di masyarakat.

Dengan demikian, infodemik yang sangat berdampak pada informasi yang salah dan hoaks bisa juga dikendalikan.

Namun, menurut dashboard perilaku Covid-19 dari Johns Hopkins Center for Communication, sumber informasi tentang Covid-19 yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia adalah tenaga kesehatan, tenaga ahli, CDC atau WHO, dan pemerintah yang rata-rata persentasenya lebih dari 90 persen.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih bahwa masyarakat memilih sumber informasi yang terpercaya,” kata dr Nadia.