Dapur Cokelat 20 Tahun Berkarya, Awalnya Mimpi Hingga Jadi Superbrand

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 8 Oktober 2021 | 19:32 WIB
Dapur Cokelat 20 Tahun Berkarya (Dapur Cokelat)

Dua ujian terbesar dalam perjalanan Dapur Cokelat adalah fenomena era digital dan terpaan pandemi covid-19.

Dapur Cokelat dipaksa berinovasi menghadapi dua badai besar tersebut, dan dengan tekad dan kreativitas tinggi keduanya dapat dihadapi dengan mulus.

Dapur Cokelat dengan cepat menghadapi era digital dengan melakukan digitalisasi usahanya dan segera beradaptasi di era pandemi dengan menciptakan kue baru dengan harga terjangkau, membuat pick-up points dan menjual adonan premix.

Salah Satu Menu dari Dapur Cokelat (Dapur Cokelat)

Ermey pun menjadi lebih dekat dengan konsumen dan aktif menyapa lewat digital events seperti membagikan tips & tricks di live Instagram.

Baca Juga: Profil Qyara Maharani Putri, Pembawa Baki di Upacara Penurunan Bendera Merah Putih

Kepuasan konsumen adalah prioritas bagi Dapur Cokelat yang sedapat mungkin selalu berupaya mewujudkan keinginan customer.

Prinsip Ermey bagi tim Dapur Cokelat adalah jangan pernah bilang tidak bisa. Jika memungkinkan, berikan yang lebih dari yang diharapkan customer.

Dukungan keluarga, terutama suami dan anak-anak tercinta, serta team Dapur Cokelat terutama ketika Ermey harus berhadapan dengan vonis kanker dan menjalani terapi di Singapura sepuluh tahun yang lalu membuat Ermey semakin tangguh dan penuh rasa syukur.

Baca Juga: Mengenal Faye Simanjuntak, Pendiri Rumah Faye yang Masuk Forbes