3. Adakan pertemuan keluarga
“Pertemuan keluarga dapat menjadi suatu wadah untuk saling mencurahkan isi hati serta memberi dukungan satu sama lain. Pertemuan keluarga juga dapat digunakan untuk mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi dan bersam fokus mencari solusi,” ujar dr. Zulvia.
Hal ini juga dapat meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga dan memperkuat dukungan sosial bagi generasi sandwich.
Bahkan dalam penelitian Kusumaningrum pada 2018, semakin tinggi persepsi dukungan sosial, maka semakin rendah beban pengasuhan yang dirasakan oleh generasi sandwich.
Baca Juga: 3 Cara Jaga Kesehatan Mental, Salah Satunya Belanja dengan Promo!
Pada kondisi pandemi saat ini, pertemuan keluarga dapat dilakukan melalui daring. Hal ini tidak mengurangi rasa keintiman yang ada di tengah keluarga.
4. Komunikasi yang baik
Saat lelah dan stres, pola komunikasi dapat sangat terpengaruh dan cenderung mengarah pada pola komunikasi yang lebih emosional.
Ketika pola komunikasi diwarnai ketidaknyamanan dan konflik, tingkat stres cenderung meningkat.
Pelajarilah cara komunikasi yang asertif dan baik untuk tetap menjaga suasana tenang dan nyaman dalam menjalankan peran sebagai generasi sandwich.
Baca Juga: Idap BPD, Ariel Tatum Sempat Ingin Bunuh Diri Hingga Trauma Berpacaran