Sementara Nico Broer, pendiri Sinau Art manyatakan menjalankan program ini di tengah situasi pandemi memang menantang, apalagi karena di tahun ini kami melibatkan lebih banyak siswa dan guru.
"Berhubung ini adalah tahun kedua, kami lebih percaya diri dibandingkan tahun lalu, tetapi di saat yang sama ada banyak sekali pembelajaran baru tidak hanya terkait eksplorasi teknik atau medium, tetapi juga tentang budaya dan komunitas lain."
"Jadi ini adalah pembelajaran dan pengalaman yang penting dan bermakna bagi kami,” pungkasnya.
Selama Juli hingga Oktober, ada empat kegiatan yang berlangsung.
Baca Juga: Education New Zealand akan Selenggarakan Partners Workshop Week
1. Workshop for Teaching Artists: 26 – 27 Juli 2021
Lokakarya ini bertujuan memberikan seniman pengajar dan seniman lokal dengan informasi tentang program, masyarakat Indonesia dan Cirebon serta kiat menggabungkan praktik artistik mereka dengan audiens yang berbeda.
Seniman Pengajar merupakan seniman Korea dan Indonesia dari berbagai displin:Park Seung Soon (seniman Mmdia, Korea), Aprina Murwanti (pendidik dan seniman tekstil, Indonesia), Rizki Taufik Rakhman (pendidik desain grafis dan pencerita, Indonesia).
Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Muncul Saat Merencanakan Pendidikan Anak