Habis Melahirkan, Kapan Boleh Berhubungan Intim Lagi? Ternyata Patokannya Bukan Cuma Waktu

By Dinni Kamilani, Rabu, 20 Oktober 2021 | 21:30 WIB
Top view of happy funny family with one newborn child in bedroom. Enjoying being together. Happy family in bed. Top view. Emotions concept. Morning after sleep. Family lifestyle. happy parents concept (Top view of happy funny family with one newborn c (master1305)

NOVA.id - Sahabat NOVA, sebagian dari kita mungkin bertanya-tanya atau masih ragu kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan seksual setelah melahirkan.

Belum lagi, usai melahirkan banyak sekali perubahan yang dialami ibu, mulai dari fisik hingga psikis.

Sebut saja vagina terasa kering, tidak elastis, rasa sakit, kelelahan, hingga menurunnya gairah.

Baca Juga: Viral Paula Verhoeven Pakai Pilis, Ini Manfaat Pilis Bagi Ibu yang Baru Melahirkan

Untuk itu, penting bagi pasangan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat akan kembali mulai berhubungan seksual.

Menurut dr. Robbi Asri Wicaksono, Sp.OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RSIA Limijati Bandung.

Yang pertama dan harus disadari dan diingat oleh semua pasangan adalah, seks bukanlah perempuan melayani laki-laki, tapi seks adalah kesalingan.

Baca Juga: Jelang Nathalie Holscher Melahirkan, Sule Mendadak Bahas Soal Warisan

“Bukan salah satu melayani yang lain. Jadi seks adalah perempuan melayani laki-laki, begitu puladi saat yang bersamaan laki-laki melayani perempuan,” kata dr. Robbi.

Kehamilan dan melahirkan itu merupakan proses yang sangat berat bagi tubuh perempuan.

“Memang betul kehamilan adalah sesuatu yang alami, namun pada dasarnya kehamilan adalah sebuah proses yang membuat tubuh itu mendapatkan ekspos stresor yang sangat tinggi, baik dari segi biologis, psikis, lingkungan, hormonal, pembuluh darah, jantung, paru dan sebagainya,” jelas dr. Robbi.

Baca Juga: Payudara Nyeri Saat Menyusui dan Berhubungan Intim Pasca Melahirkan, Ini Alasannya

Waktu yang Tepat

Secara medis, setelah perempuan melahirkan, ada fase yang dinamakan periode nifas,kurang lebih waktunya selama 40 hari pasca persalinan.

Dalam waktu 40 hari tersebut, normalnya organorgan reproduksi perempuan akan mengalami pemulihan setelah melalui proses kehamilan sampai persalinan.

Menurut dr. Robbi, jika tidak ada kendala selama proses pemulihan, aktivitas seks dapat dilakukan setelah masa nifas usai.

Baca Juga: Dapatkan Bentuk Tubuh Impian Lewat Operasi Plastik yang Aman

3 Hal Penting yang Wajib Diperhatikan

Tak cukup waktu saja yang dijadikan patokan, setidaknya ada 3 aspek lainnya yang penting untuk diperhatikan, sebelum memulai aktivitas seksual setelah melahirkan.

1. Fisik

Pasangan yang baik adalah mereka yang selalu memastikan, apakah pasangannya benar-benar siap saat akan berhubungan seksual.

Apa pun jenis persalinannya, apakah melahirkan dengan cara alami (pervaginam) atau operasi sesar, sebaiknya keduanya memastikan apakah ada atau tidak masalah setelah persalinan.

Baca Juga: Tips Diet Setelah Melahirkan, Cukup Minum Air Putih dengan Cara Ini

Misalnya, pada operasi sesar, pastikan apakah luka operasi kita sudah sembuh denganbaik.

Begitu juga jika melahirkan secara pervaginam, pastikan jalan lahirannya sudah sembuh dengan sempurna.

Demikian juga terkait hal lainnya, seperti bagaimana kondisi payudara kita, apakah sakit, atau tidak, terlebih mungkin bila kita menyusui.

Baca Juga: Rawan Infeksi, Ini Bahaya Hubungan Intim Setelah Melahirkan

 

 

2. Psikis

Tak hanya fisik, kondisi yang juga penting untuk diperhatikan adalah psikis. Terlebih setelah melahirkan, kita juga harus mengurus anak.

Sehingga secara psikis harus dipastikan apakah kita sudah siap untuk melakukan aktivitas seksual.

Kata dr. Robbi, “Harus diperhatikan, ibunya ini sudah cukup belum, dalam artian waktu dan energinya cukup atau tidak, pada bayi ada masalah atau tidak.”

Baca Juga: Paham Kebutuhan Industri, Siswa Jurusan Kuliner SMK PGRI 2 Kudus Dilatih Soft Skills

3. Sosial

Pastikan komunikasi bersama pasangan berjalan dengan baik. Dengan demikian, dalam hal ini pasangan bisa mengetahui secara pasti kondisi kita, apakah sudah benar-benar siap atau tidak untuk berhubungan seks.

Selain itu, pastikan pasangan dapat mengetahui perasaan kita apakah benar-benar bahagia dengan kehadiran anak atau tidak.

“Kita harus lihat juga bahwa 80 persen ibu melahirkan mengalami gangguan psikis yang dinamakan sindrom baby blues. Jadi kembali lagi, pasangan yang baik akan selalu melihat pasangannya apakah sudah siap atau tidak,” pungkas dr. Robbi.

Baca Juga: Untuk Ibu Hamil, Sebaiknya Hindari 6 Posisi Duduk Ini

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)