1. Tidak tahu kebutuhan uang pertanggungan
Banyak orang yang membeli polis asuransi jiwa tanpa berpikir panjang.
Mereka langsung membeli tanpa menghitung terlebih dahulu berapa kebutuhan uang pertanggungan yang sebenarnya dibutuhkan.
Kalau sudah begitu, saat terjadi risiko, uang yang cair ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan finansial.
Sehingga, sangat penting bagi kita untuk mengetahui jumlah kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa kita sehingga bisa menemukan produk yang tepat.
Baca Juga: Makin Populer, Ini 4 Jenis Polis Asuransi Jiwa yang Bisa Dipilih
Caranya, kita cukup menggunakan pendekatan Human Life Value, yakni dengan rumus pengalian antara nilai pendapatan saat ini ditambah risk free rate.
Conothnya, pendapatan bulanan kita Rp10 juta per bulan, tanggungan baru bisa mandiri 20 tahun lagi, risk free rate diasumsikan 5,2 persen.
Maka, kebutuhan uang pertanggungan asuransi jiwa adalah Rp 10 juta x 12 bulan x (110 persen+5,2 persen) x 20 tahun = Rp 1,42 miliar.
Nah, setelah tahu jumlah kebutuhan uang pertanggungan, kita baru bisa mencari produk asuransi jiwa dengan nilai uang pertanggungan sebesar itu.
Baca Juga: Rawan Kerusakan, Ini Pentingnya Beli Polis Asuransi untuk Smartphone