Nova.id – Di masa pandemi Covid-19, banyak dari para ibu yang mencari peluang bisnis baru untuk menambah sumber pendapatan. Salah satunya dengan mencoba usaha rumahan seperti menjual makanan atau jajanan, aneka tanaman hias, hingga bisnis ritel melalui toko online.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan dan mempromosikan usaha rumahan. Misalnya, dengan memanfaatkan platform e-commerce atau menggunakan media sosial.
Meski begitu, menjalankan usaha rumahan bisa dibilang susah-susah gampang. Sebab, selain harus mengatur strategi promosi, para ibu juga harus mengatur kas dan hasil penjualan agar bisa digunakan kembali sebagai modal.
Sayangnya, masih banyak dari para ibu yang belum sadar akan pentingnya memisahkan transaksi keuangan pribadi dan keuangan usaha. Tidak jarang modal usaha terpakai untuk kebutuhan sehari-hari sehingga usaha jadi sulit berkembang.
Baca Juga: Tanyakan Perasaan Rafathar Soal Kelahiran Sang Adik, Tangis Nagita Slavina Tak Tertahan
Untuk mencegah usaha mengalami kebangkrutan atau boncos, diperlukan adanya pemahaman tentang literasi keuangan. Sebagai informasi, literasi keuangan merupakan pengetahuan dan keterampilan tentang cara mengelola uang.
Guna mendorong kesadaran para ibu tentang literasi keuangan, Allianz Indonesia berpartisipasi dalam penyelenggaraan FinExpo Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2021 yang dimulai sejak 30 September sampai 6 November 2021 dan menghadirkan berbagai kegiatan edukasi terkait perencanaan keuangan.
Pada FinExpo BIK tahun ini, Allianz menghadirkan rangkaian kegiatan seputar pengelolaan keuangan dalam mengembangkan usaha. Adapun kegiatan tersebut mencakup dua kuliah Whatsapp (Kulwap), Instagram Live, dan webinar.
Kulwap pertama diselenggarakan pada Kamis (30/9/2021) hingga Sabtu (2/10/2021). Acara ini mengangkat tema tentang “Uang Bisnis Bukan untuk Belanja Bulanan” dengan narasumber Special Project TaniHub Group Ardissa Putri, Brand Team Representative Allianz Indonesia Yosiana Irawan, serta petani mitra Tanifund.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bulu Ketiak, Baiknya Mencukur atau Mencabut? Ini Risikonya
Pada kulwap tersebut diungkapkan bahwa sama seperti usaha rumahan, usaha pertanian juga membutuhkan pengelolaan dana yang terpisah. Apalagi mengingat kegiatan bertani membutuhkan modal untuk membeli produk pendukung seperti pupuk, bibit tanaman, hingga pestisida.
Mengingat pertanian juga rentan akan gagal panen akibat faktor cuaca, diperlukan manajemen keuangan tambahan. Salah satunya dengan memiliki dana darurat. Dana tersebut bisa disimpan melalui tabungan tersendiri atau berupa aset yang mudah dijual. Selain itu, pentingnya memiliki asuransi bagi pemilik usaha juga turut dibahas pada sesi kulwap ini.