Kata Ayoe, dibandingkan helicopter parenting, drone parenting dinilai lebih baik, karena orangtua membiarkan anak memegang kendali atas dirinya sendiri.
Tetap Ada Batasan
Meskipun terkesan bebas, bukan berarti orangtua lepas tangan sepenuhnya. Dalam pola asuh ini orangtua masih mengawasi dan memberikan arahan kepada anak, namun anak tetap memiliki kendali atas apa yang ia lakukan dan ia putuskan.
Setidaknya ada 3 kebebasan yang diberikan orang tua kepada anak, kebebasan memilih, kebebasan mengambil keputusan, dan kebebasan mengekspresikan apa yang dirasakan dan apa yang dipikirkan.
Baca Juga: Hati-Hati Ada Bahaya Memuji Anak Berlebihan, Bisa Munculkan Kepribadian Ini
Dan paling penting, yang harus disadari orang tua saat menerapkan pola asuh ini adalah jangan pernah menyalahkan apa pun atas hasil dari keputusan anak.
“Kadang-kadang masih ada orangtua yang setengah-setengah, jadi anak dibebaskan untuk ambil keputusan tapi ketika keputusannya salah atau kurang tepat, orangtua menyalahkan anak. Tuh kan, nah kan..,” jelas Ayoe.
Dampaknya, anak akan merasa dilepaskan untuk menanggung sendiri keputusan yang dibuatnya. Padahal dengan memberikan kebebasan kepada anak, orang tua juga harus siap untuk mendukung segala konsekuensinya.
Baca Juga: Anak Takut Menginjak Rumput? Yuk! Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasinya