Sementara itu, Wakil Direktur Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Tonang Dwi Ardiyanto menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan 40 persen penduduk tiap negara sudah divaksinasi dosis lengkap.
Saat ini, kata Torang, Indonesia telah melakukan vaksinasi dosis lengkap pada 38 persen sasaran vaksinasi nasional, sehingga target dari WHO harus dikejar.
Lebih lanjut, Torang menjelaskan, vaksinasi untuk anak usia enam sampai 11 tahun yang sudah mulai dilaksanakan merupakan upaya pemerataan vaksinasi Covid-19 agar benteng pertahanan terhadap pandemi semakin kuat.
“Vaksinasi untuk kelompok umur tersebut dimulai dari sekarang dengan harapan, ketika sekolah nanti mulai dibuka, anak-anak tidak akan tertular. Lalu, seandainya tertular dan tanpa gejala, tidak terjadi penularan terhadap keluarga,” paparnya.
Hal itu menjadi penting untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat kategori lanjut usia (lansia) yang belum mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
Baca Juga: Kembali Jalankan WFO dan Aktivitas Luar Rumah, Tetap Jaga Protokol Kesehatan dengan 3 Tips Ini
Adapun terkait potensi kenaikan kasus Covid-19 akhir tahun, ia mengatakan bahwa secara ilmiah kemungkinan kenaikan kasus memang masih ada.
Meskipun demikian, Tonang berharap kenaikan kasus Covid-19 tahun ini tidak setinggi tahun lalu.
“Syaratnya, kita tetap disiplin prokes dan vaksinasi,” tutur Torang.
Sementara itu, menanggapi terdeteksinya varian baru Covid-19, yaitu Omicron di Indonesia, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi juga tidak boleh gegabah.
“Dengan mempertahankan prokes dan vaksinasi, diharapkan kita bisa melewati fase Desember-Januari tanpa lonjakan kasus yang signifikan. Kita bela negara dengan pertahankan resiliensi kesehatan,” ucapnya.