Waspada! Ini 4 Jenis Infeksi yang Sering Menyerang Miss V

By Ratih, Jumat, 24 Desember 2021 | 14:02 WIB
Ilustrasi infeksi kelamin perempuan (Istock)

NOVA.id - Sebagai salah satu organ yang vital, kebersihan dan kesehatan miss v wajib dijaga oleh semua perempuan.

Pasalnya, area miss v mudah lembab sehingga harus dijaga agar tetap kering.

Jika tidak, maka 4 infeksi kelamin perempuan ini bisa terjadi dan merugikan kita nantinya.

Baca Juga: Cara Membersihkan Miss V yang Aman, Hati-hati Pakai Sabun Kewanitaan 

1. Human papillomavirus (HPV)

Infeksi ini menyebabkan pertumbuhan kutil.

Terdapat lebih dari 100 jenis HPV, antara lain menyebabkan kutil dan sebagian lagi, memicu terjadinya kanker serviks. 

Infeksi ini bisa dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV dan wanita yang usianya sudah di atas 25 tahun atau aktif berhubungan seksual, wajib melakukan pemeriksaan serviks berkala ke dokter.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Miss V Kembali Rapat, Salah Satunya dengan Senam Kegel

2. Vagionosis bakterial

Infeksi kelamin wanita ini muncul karena bakteri yang tidak seimbang.

Kondisi ini sering dihubungkan dengan wanita yang sering berganti-ganti pasangan.

Namun sebenarnya infeksi vagionosis bakterial juga bisa dialami oleh wanita yang tidak aktif secara seksual.

Ditangani dengan menggunakan obat metronidazol atau krim klindamisin.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Miss V dengan Sabun Kewanitaan, Apakah Bisa?

3. Kista Bartholin

Kondisi ini terjadi ketika ada pembengkakan yang terjadi pada kelenjar yang ada di mulut vagina.

Kelenjar pelumas terhambat, karena infeksi atau cedera.

Ini dapat membentuk abses, yang disebabkan oleh infeksi bakteri E. coli dan bakteri lain yang menyebabkan infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.

Infeksi kelamin wanita ini, bisa ditangani dengan berendam air hangat, operasi untuk mengeluarkan nanah, atau meminum antibiotik.

Baca Juga: Cuma Modal Lemon, Begini Cara Memutihkan Selangkangan, Pasti Ampuh!

 

4. Infeksi jamur vagina

Kondisi ini disebabkan oleh Candida albicans.

Candida sebenarnya memang ada di vagina sejak awal, tapi dalam jumlah yang sedikit.

Stres, kehamilan, dan penyakit tertentu menyebabkannya tumbuh tidak terkontrol, sehingga terjadi infeksi. 

Infeksi jamur biasanya ditangani dengan obat dari dokter berbentuk tablet atau krim yang dioleskan ke vagina.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Bulu Kemaluan yang Aman, Bisa Dicoba di Rumah

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)