Jika kita menangis, alasannya mungkin tidak jelas. Beberapa gejala kecemasan lainnya meliputi:
- kegugupan
- gampang marah
- perasaan bahaya atau malapetaka yang akan datang
- kesulitan berkonsentrasi
- peningkatan denyut jantung
- pernapasan cepat
- peningkatan keringat
- gemetar
- merasa lemah atau lelah
- sulit tidur
- masalah pencernaan
3. Burnout
Burnout atau stres berat karena pekerjaan juga bisa membuat seseorang tiba-tiba menangis. Burnout menggambarkan kelelahan mental dan fisik yang ekstrim yang mungkin dialami seseorang ketika terkena stres yang berlebihan dan berkepanjangan.
Ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosi negatifnya, yang dapat menyebabkan ledakan emosi dan tangisan. Berikut ini gejala burnout:
- kecemasan
- depresi
- amarah
- isolasi
- insomnia
- kelelahan
- kurang konsentrasi
- sering lupa
- kehilangan nafsu makan
- nyeri dada terus menerus
- sesak napas
- palpitasi jantung
- pusing
- sakit kepala
- masalah pencernaan
Baca Juga: Cara Mengatasi Stres Saat Bekerja, Coba Lakukan 4 Hal Sederhana Ini
4. Menstruasi
Perubahan hormonal yang terjadi di sekitar waktu menstruasi dapat menyebabkan gejala emosional dan fisik.
Dokter menyebut gejala ini secara kolektif sebagai sindrom pramenstruasi (PMS). Sebuah studi 2013 melaporkan bahwa sebanyak 75% perempuan usia reproduksi mengalami PMS.
Menangis adalah salah satu gejala PMS. Beberapa gejala PMS yang mungkin terjadi sesaat sebelum atau selama menstruasi, meliputi:
- depresi atau perasaan sedih
- ketegangan atau kecemasan
- gampang marah
- perubahan suasana hati
5. Kehamilan
Tubuh mengalami banyak perubahan hormonal selama dan setelah kehamilan. Perubahan ini dapat mempengaruhi suasana hati seseorang, menyebabkan seseorang bisa menangis lebih banyak dari biasanya.
Kebanyakan orang mengalami perasaan sedih dan hampa dalam beberapa hari setelah melahirkan. Jika perasaan ini berlangsung selama lebih dari 2 minggu, mereka mungkin mengalami depresi pascapersalinan. Gejala lain dari depresi pascamelahirkan dapat meliputi: