Mengapa Sering Menangis Tanpa Sebab? Mungkin 8 Hal Ini Jadi Pemicunya

By Dok Grid, Senin, 2 Desember 2024 | 14:46 WIB
ilustrasi Menangis Tanpa Sebab (Motortion)

NOVA.id - Menangis merupakan cara seseorang untuk mengekspresikan emosi. Namun, kita mungkin pernah tiba-tiba merasa sedih dan menangis tanpa sebab.

Apabila Sahabat NOVA sering menangis tanpa alasan yang jelas dan tak terkendali, cobalah untuk berkonsultasi ke profesional.

Pasalnya, kondisi ini bisa menandakan adanya masalah pada kesehatan mental, ketidakseimbangan hormon, atau kondisi neurologis.

Dilansir dari Medical News Today, berikut ini ada beberapa alasan mengapa kita bisa menangis tanpa sebab.

1. Depresi

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang buruk yang berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun.

Menangis tanpa sebab bisa jadi tanda dari depresi. Depresi dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk:

Gejala depresi memang berbeda untuk setiap orang. Namun, beberapa orang mungkin mengalami menangis tanpa sebab dan lebih sering dari orang pada umumnya.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Teman Depresi? Simak 7 Tips Ini

2. Kecemasan

Kecemasan adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan peningkatan tingkat ketakutan, kekhawatiran, atau kepanikan.

Kecemasan dapat membuat orang merasa rentan dan tidak terkendali, di mana hal tersebut dapat menyebabkan seseorang menangis.

Jika kita menangis, alasannya mungkin tidak jelas. Beberapa gejala kecemasan lainnya meliputi:

3. Burnout

Burnout atau stres berat karena pekerjaan juga bisa membuat seseorang tiba-tiba menangis. Burnout menggambarkan kelelahan mental dan fisik yang ekstrim yang mungkin dialami seseorang ketika terkena stres yang berlebihan dan berkepanjangan.

Ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur emosi negatifnya, yang dapat menyebabkan ledakan emosi dan tangisan. Berikut ini gejala burnout:

Baca Juga: Cara Mengatasi Stres Saat Bekerja, Coba Lakukan 4 Hal Sederhana Ini

4. Menstruasi

Perubahan hormonal yang terjadi di sekitar waktu menstruasi dapat menyebabkan gejala emosional dan fisik.

Dokter menyebut gejala ini secara kolektif sebagai sindrom pramenstruasi (PMS). Sebuah studi 2013 melaporkan bahwa sebanyak 75% perempuan usia reproduksi mengalami PMS.

Menangis adalah salah satu gejala PMS. Beberapa gejala PMS yang mungkin terjadi sesaat sebelum atau selama menstruasi, meliputi:

5. Kehamilan

Tubuh mengalami banyak perubahan hormonal selama dan setelah kehamilan. Perubahan ini dapat mempengaruhi suasana hati seseorang, menyebabkan seseorang bisa menangis lebih banyak dari biasanya.

Kebanyakan orang mengalami perasaan sedih dan hampa dalam beberapa hari setelah melahirkan. Jika perasaan ini berlangsung selama lebih dari 2 minggu, mereka mungkin mengalami depresi pascapersalinan. Gejala lain dari depresi pascamelahirkan dapat meliputi:

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Baby Blues, Kenali Juga Penyebab dan Gejalanya

6. Berduka

Berduka adalah proses kompleks yang terjadi ketika seseorang kehilangan seseorang atau sesuatu yang penting. Prosesnya berbeda untuk setiap orang, tetapi menangis sering menjadisalah satu gejalanya.

Beberapa orang mengalami perasaan duka yang tertunda atau berkepanjangan yang tidak membaik seiring waktu.  Hal ini dapat menyebabkan seseorang menangis tiba-tiba atau tanpa peringatan. Gejala lain dari kondisi ini meliputi:

7. Pseudobulbar affect (PBA)

PBA adalah kondisi neurologis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menangis.

PBA terjadi karena pemutusan antara lobus frontal otak, otak kecil, dan batang otak. Lobus frontal mengontrol emosi, sedangkan otak kecil dan batang otak membantu mengatur refleks.

Terputusnya hubungan antara ketiga area ini dapat menyebabkan disregulasi emosional, yang dapat menyebabkan tangisan, kemarahan, atau tawa yang tidak terkendali. PBA dapat terjadi sebagai akibat dari:

Baca Juga: Wajib Tahu! 4 Manfaat Daun Sirih, Ternyata Bisa Meredakan Stres

 

8. Faktor budaya

Faktor sosial dan budaya juga dapat mempengaruhi seberapa banyak kita menangis.

Jika kita tinggal di budaya yang kurang menerima tangisan sebagai bentuk ekspresi emosional, kita justru mungkin akan bisa lebih banyak menangis.

Sebuah studi menyelidiki tren menangis di antara orang dewasa di 37 negara. Ditemukan bahwa orang yang tinggal di negara dengan budaya yang lebih ekstrovert lebih sering menangis.

Kapan harus ke dokter?

Kita harus menemui dokter jika sering menangis tidak terkendali tanpa alasan yang jelas, dan mengganggu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang disertai dengan gejala fisik, emosional, atau psikologis lainnya.

Jika dokter yakin bahwa penyebabnya adalah masalah mental, maka kita akn dirujuk ke psikiater atau psikoterapis.

Jika dokter mencurigai adanya masalah kesehatan fisik, mereka dapat memberikan diagnosis dan pengobatan.

Baca Juga: Punya Pasangan tapi Merasa Kesepian, Ini Penyebab dan 6 Cara Mengatasinya

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)