NOVA.id - Beberapa waktu lalu, sutradara Hanung Bramantyo menjalani pengobatan saraf kejepit.
Hanung Bramantyo diketahui menjalani prosedur operasi di Rumah Sakit TNI Angkatan Udara di Yogyakarta. Kini, kondisi Hanung Bramantyo sudah pulih.
Sebenarnya, apa itu penyakit saraf kejepit?
Melansir dari Healthline, saraf kejepit adalah kerusakan yang terjadi pada saraf atau kelompok saraf ketika jaringan di sekitarnya meningkatkan tekanan pada saraf.
Saraf kejepit bisa terjadi di bagian tubuh apa pun. Area yang paling umum meliputi leher, bahu, pergelangan tangan, siku, dan punggung bawah.
Menurut spesialis nyeri Dr. Jacob Hascalovici, ada berbagai gejala saraf kejepit yang bisa kita rasakan, mulai dari sensasi kesemutan, sensasi sakit yang menusuk dan tajam, kejang otot, kelelahan, hingga sensasi terbakar.
Sementara menurut Dr. Kaliq Chang, berikut ini beberapa gejala saraf kejepit.
- mati rasa
- sensasi kesemutan
- pembakaran
- terasa seperti ditusuk-tusuk
Baca Juga: Pengobatan Terkini untuk Saraf Terjepit, Tanpa Harus Operasi
Penyebab Saraf Kejepit
Saraf bisa terjepit setiap kali ada peningkatan tekanan dari struktur di sekitarnya.
Jadi, apapun yang menyebabkan saraf meradang bisa mengakibatkan saraf kejepit. Ini termasuk:
- Radang sendi, yang menyebabkan peradangan pada persendian, sehingga dapat mengakibatkan tekanan pada saraf di dekatnya.
- Disk hernia, yang terjadi di tulang belakang dapat menekan akar saraf.
- Diabetes, kadar gula darah tinggi dikaitkan dengan kerusakan saraf (ini dikenal sebagai neuropati diabetik).
- Kegemukan, berat badan yang lebih tinggi dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada jaringan internal, menyebabkan peradangan.
- Kehamilan, di man kadar hormon bisa berubah dan dapat menyebabkan pembengkakan jaringan, yang menekan saraf.
- Cedera. Cedera akibat olahraga atau kecelakaan dapat menyebabkan peradangan pada tubuh, meningkatkan risiko saraf kejepit.
Cara Mengatasi Saraf Kejepit Tanpa Operasi
Beberapa saraf kejepit akan membutuhkan perawatan profesional untuk dirawat. Namun beberapa gejala ringan saraf terjepit bisa diobati dengan metode rumahan.
1. Sesuaikan postur tubuh
Seseorang yang memiliki saraf terjepit di leher atau punggung bawah mungkin akan meringkuk seperti janin atau menekuk leher atau punggung bawah untuk menghindari rasa sakit.
Namun, kita juga bisa mencoba posisi lainnya, seperti berdiri atau duduk sampai kita menemukan posisi yang mengurangi ketidaknyamanan itu.
Baca Juga: Cegah Neuropati Sedini Mungkin dengan Konsumsi Vitamin B agar Saraf Tetap Sehat Sampai Tua Nanti!
2. Gunakan meja berdiri
Berdiri dan bergerak lebih sering di siang hari sangat penting untuk mencegah dan mengobati saraf kejepit di batang tubuh atau tubuh bagian bawah.
Jika kita bekerja di kantor dan memiliki saraf kejepit (atau ingin menghindarinya), bicarakan dengan atasan untuk memiliki meja berdiri agar kita dapat berdiri saat bekerja.
3. Ubah posisi keyboard
Jika saraf kejepit terjadi di pergelangan tangan, kita bisa menyesuaikan posisi keyobard saat bekerja.
Idealnya, keyboard harus diposisikan sejajar dengan siku dan pergelangan tangan.
Ini membuat pergelangan tangan tidak menjangkau ke bawah atau ke atas untuk mengetik.
4. Istirahat
Di mana pun kita mengalami saraf kejepit, hal terbaik biasanya adalah beristirahat.
Baca Juga: Keseringan Pakai High Heels Bikin Gangguan Saraf? Ini Penjelasannya
“Beristirahat dari aktivitas pengerahan tenaga akan membuat saraf, yang secara aktif meradang, menjadi tenang,” jelas Chang.
Saat kita mulai menggerakkan bagian tubuh itu lagi, perhatikan bagaimana rasanya. Hentikan aktivitas jika rasa sakit kembali.
5. Peregangan
Menurut Hascalovici, "Dalam kebanyakan skenario saraf terjepit, dengan istirahat dan peregangan yang tepat, Anda biasanya dapat menyingkirkan masalah dalam beberapa hari."
Peregangan lembut dapat membantu meringankan tekanan pada saraf dan memperbaiki gejalanya.
Peregangan terbaik akan bervariasi, tergantung pada lokasi saraf terjepit.
Jangan terlalu dalam melakukan peregangan. Jika mulai merasa sakit atau tidak nyaman, lakukan peregangan. Ingatlah bahwa gerakan kecil dapat berdampak besar.
6. Terapkan panas
Panas akan mengendurkan otot-otot yang mungkin tegang di sekitar saraf yang terjepit.
Baca Juga: Dokter Tak Sengaja Hilangkan Saraf Wajah Hingga Buat Perempuan Ini Tak Bisa Tutup Mata dan Mulut
Panas juga meningkatkan aliran darah, yang dapat membantu proses penyembuhan. Gunakan bantal pemanas atau kompres hangat.
“Lindungi kulit Anda dari sumber panas langsung. Jangan gunakan panas yang tidak nyaman, dan hindari panas sama sekali jika kulit Anda rusak atau jika Anda sudah menggunakan krim pereda nyeri,” katanya.
Tahan panas langsung ke saraf terjepit selama 10 hingga 15 menit setiap kali.
7. Tinggikan kaki
Apakah saraf terjepit terletak di suatu tempat di punggung bawah?
Cobalah berbaring telentang dengan kaki diangkat ke atas, sehingga ada lekukan 90 derajat di pinggul dan lutut kita.
8. Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas
Jika ingin mencoba pereda nyeri, kita bisa mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau aspirin (Bufferin).
Ikuti petunjuk pada botol, dan pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya sebelum mengambil obat baru.
Baca Juga: Waspada Timbal dalam Kosmetik, Berdampak pada Saraf Hingga Kesuburan!
Kapan Harus ke Dokter?
Jika rasa sakit terasa parah, konstan, atau terus kambuh, kita harus menemui dokter.
Selain itu, kita juga harus segera menemui dokter jika mengalami saraf terjepit yang:
- mempengaruhi usus atau kandung kemih
- menyebabkan seluruh anggota tubuh menjadi lemah
- sulit menggenggam sesuatu
Sangat penting bagi kita untuk menghentikan perawatan di rumah jika gejala semakin parah.
Jika kita mengalami mati rasa atau kesemutan yang tidak kunjung sembuh atau semakin parah, hubungi dokter atau ahli terapi fisik secepatnya.
Baca Juga: Dorce Gamalama Sakit Diabetes, Ini 7 Bahan Alami yang Ampuh Menurunkan Kadar Gula Darah