KIPI Vaksin Anak Bisa Terjadi, Orangtua Wajib Lakukan Hal Ini

By Ratih, Selasa, 25 Januari 2022 | 19:03 WIB
Ilustrasi vaksin anak (FatCamera)

NOVA.id - Sejak awal Januari 2022, pemerintah mulai menggalakkan vaksin bagi anak berusia 6 hingga 11 tahun.

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga harus melalui serangkaian proses screening kesehatan sebelum disuntik vaksin.

Efek samping vaksin pun dapat menimpa anak-anak.

Hal ini membuat sebagian orangtua masih takut dan ragu mengizinkan anak mereka disuntik vaksin.

Sayangnya, keputusan orangtua tersebut bisa menghambat proses vaksinasi untuk membentuk herd immunity.

Ketua Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Prof DR Dr Hindra Irawan Satari Sp.A(K), M.TropPaed mengatakan, keraguan itu wajar.

Namun menurutnya, produk vaksin Covid-19 yang saat ini dianjurkan sudah melalui banyak tahapan.

Dengan demikian bisa dijamin keamanannya sebelum dicanangkan sebagai program nasional.

"Keamanan vaksin Covid-19 pada anak tidak berbeda dengan pada dewasa," katanya, dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Login Facebook Harus Pakai Sertifikat Vaksin? Ini Fakta Sebenarnya

Adapun dua jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan EUA untuk anak-anak adalah Sinovac (untuk anak usia 6-17 tahun), dan Pfizer (untuk anak usia 12-17 tahun).

Meski sudah lulus uji keamanan, vaksin anak bisa menyebabkan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

Ini mungkin terjadi pada anak dengan kondisi kesehatan yang kurang kuat.

Ada yang mengalami KIPI kategori ringan, sedang, dan ada pula yang tidak mengalami KIPI sama sekali.

Namun Hindra mengingatkan, agar para orangtua tidak perlu khawatir berlebihan jika tubuh anak memiliki reaksi atau respons setelah diberikan suntikan vaksinasi Covid-19.

Jika anak terlihat tidak merasa nyaman, segera minta anak untuk beristirahat.

Jika dibutuhkan, beri obat penurun demam sesuai dosis yang dianjurkan dan cukup minum air putih.

Selain itu, jika setelah vaksinasi ternyata anak-anak merasakan nyeri di tempat suntikan, maka itu juga termasuk KIPI yang wajar.

Ini selagi tidak membengkak, dan hilang dalam beberapa jam atau hari.

Baca Juga: Mengenal Nocebo, Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Lahir dari Sugesti

Gejala KIPI ini tergolong dalam kategori ringan yang pada dasarnya masih bisa ditoleransi oleh tubuh:

- Nyeri pada lengan

- Sakit kepala

- Menggigil

- Mual atau muntah

- Merasa lelah

- Mengalami gejala mirip flu

- Menggigil selama 1-2 hari

- Demam yang ditandai suhu tubuh di atas 37,8 derajat celcius

Baca Juga: Cuma Modal Google Maps Bisa Cek Lokasi Vaksinasi di Jakarta, Ini Caranya

Namun jika anak mengalami gangguan kesehatan seperti demam lebih dari 2 hari, ada baiknya segera meminta pertolongan nakes.

Anak juga sebaiknya diisolasi untuk menghindari penularan virus.

"Jika demam timbul lebih dari 48 jam setelah vaksinasi, atau berlangsung lebih lama dari 48 jam, anak harus isolasi mandiri dan melakukan tes Covid-19," jelasnya.

Hubungi petugas kesehatan di nomor kontak yang tertera di kartu vaksinasi, atau pergi ke fasyankes terdekat atau dokter terdekat.

Selanjutnya, pihak tenaga kesehatan atau dokter yang akan melakukan perawatan lebih lanjut terhadap kondisi anak.

Baca Juga: Air Kelapa Disebut-sebut Bisa Netralkan Efek Samping Vaksinasi? Begini Kata Kemenkes 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*