NOVA.id - Permasalahan stunting semakin membutuhkan perhatian bersama. Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting mencapai 24,4 persen.
Permasalahan ini pun kian mengkhawatirkan di masa pandemi.
Pasalnya, sebanyak 45 persen rumah tangga dengan anak merasa kesulitan untuk memenuhi makanan bergizi cukup bagi anak-anak mereka.
Jika dibiarkan berlarut, UNICEF memprediksi jumlah anak stunting di Indonesia dapat meningkat hingga 31,8 persen, dan termasuk dalam kategori “very high”.
Melihat hal ini, sambil memperingati Hari Gizi Nasional 2022 bertema Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas, Royco bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mempertajam pencegahan dan menangani berbagai permasalahan nutrisi, termasuk stunting.
“Melihat adanya masalah triple burden malnutrition yang masih dihadapi masyarakat Indonesia, Royco terus menggencarkan edukasi melalui program ‘Royco Nutrimenu’,” ucap Ari Astuti, Head of Foods & Beverages PT Unilever Indonesia, Tbk pada Selasa (25/1).
Pada tahun 2021 kemarin, melalui program tersebut, Royco juga sudah berhasil mengonversi 80 juta piring keluarga Indonesia menjadi lebih lezat dan bernutrisi.
Lantas tahun ini, dengan pesan #KebaikanIsiPiringku, program Royco Nutrimenu sendiri akan melakukan berbagai aksi untuk mengatasi salah satu isu malnutrisi yang juga tengah diprioritaskan oleh Pemerintah, yaitu stunting.
“Selaku pelaksana percepatan penurunan stunting nasional yang ditunjuk oleh Presiden RI, kami berupaya mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024,” jelas Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Namun mengingat kompleksitas di lapangan, intervensi program percepatan penurunan stunting tersebut membutuhkan gotong royong dari seluruh pihak, termasuk pihak pelaku industri pangan.